Hadapi Dampak Cuaca Ekstrem, Gubernur Khofifah Ajak Bupati/Wali Kota Utamakan Mitigasi Bencana

Hadapi Dampak Cuaca Ekstrem, Gubernur Khofifah Ajak Bupati/Wali Kota Utamakan Mitigasi Bencana Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memberikan arahan dalam Pelatihan Kepemimpinan dalam Penanggulangan Bencana Provinsi Jatim.

“Termasuk bagaimana mengondisikan kultur masyarakat. Karena sering karena kultur, masyarakat enggan untuk menjaga lingkungan. Bagaimana mengajak masyarakat mau menjaga sungai dengan tidak membuang sampah itu bukan yang bisa disepelekan,” imbuhnya.

Di akhir, Khofifah juga menegaskan pemerintah daerah baik legislatif maupun eksekutif harus bersinergi dalam upaya penyelenggaraan bencana di daerah. Kerja sama antar pemerintah daerah dalam rangka meminimalisir risiko bencana menjadi hal yang harus kita pegang.

Sementara itu, Kepala RI Letjen TNI Suharyanto mengatakan bahwa sampai dengan 1 November 2022 tercatat jumlah kejadian bencana di Indonesia sebanyk 3.045 kejadian. Didominasi bencana alam yakni , banjir, dan tanah longsor.

Bencana alam ini menimbulkan korban meninggal dunia sebanyak 202 jiwa, korban hilang 29 jiwa, 838 orang luka-luka, dan terdampak lain mengungsi sebanyak 3.930.281 jiwa

“Sedangkan kejadian bencana di Jatim dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dari 2012-2021, Kabupaten Bojonegoro merupakan kabupaten di Provinsi Jatim dengan jumlah kejadian bencana paling tinggi. Di mana tren kejadian bencana tiga tahun terakhir didominasi basah,” katanya.

Menurutnya, peran pemerintah daerah dalam fase penanggulangan bencana yakni paham dan laksanakan standar pelayanan minimum (SPM) bidang penanggulangan bencana secara konsisten.

Sektor terkait harus dilatih secara berkala terkait rencana kontijensi dan operasi dengan semua unsur terkait. Selain itu, personel, sarana, dan prasarana serta gudang logistik peralatan juga menjadi hal yang harus dipastikan siap sebelum bencana terjadi.

“Pimpinan daerah harus mengetahui potensi bencana di daerah masing-masing. Buat pelatihan dan simulasi sesuai karakteristik bencana di daerah masing-masing,” katanya.

Ia mengimbau para kepada daerah untuk memperhatikan kebutuhan dasar masyarakat dan memastikan semua terpenuhi di setiap terjadi bencana. Pemda juga bisa memanfaatkan dana BTT atau sumber lain yang dipertanggungjawabkan.

“Lakukan pengumpulan data kerusakan sebelum fase transisi darurat berakhir, agar perbaikan bisa dilakukan dengan dana siap pakai (DSP),” pungkasnya.

Sebagai informasi, pelatihan kepemimpinan dalam penanggulangan bencana ini selain diikuti kepala daerah dan ketua DPRD, juga dihadiri sekretaris daerah, kepala pelaksana BPBD dan kepala bappeda dari kabupaten/kota se-Jatim. (dev/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO