PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan aktivis Fraksi Parlemen Jalanan (FPJ) Pamekasan, Madura menggelar unjuk rasa di depan kantor pemerintah kabupaten (Pemkab), yang terletak di jalan Kabupaten, Selasa (19/05). Mereka meminta anggaran yang dialokasikan ke program Pamekasan Young Enterpreneur Competision (PYEC) dialihkan ke pedagang kaki lima (PKL).
“Alihkan anggaran PYEC menjadi bantuan dana bergulir ke PKL, pedagang asongan dan pedagang-pedagang kecil di pasar-pasar tradisional,” kata Nur Faizal salah satu Korlap FPJ, Selasa (19/05).
BACA JUGA:
- DPRD Pamekasan Gelar Paripurna Hari Jadi ke-493
- Tuntut Keadilan Bagi Palestina, Masyarakat Pamekasan Gelar Salat Gaib Bersama di Depan Kantor DPRD
- Gelar Audiensi ke DPRD, Forum K2 Tenaga Teknis Pamekasan Minta Tingkatkan Kesejahteraan
- Gelar Rapat Paripurna, Eksekutif-Legislati di Pamekasan Tetapkan APBD TA 2022
Diungkapkan Nur Faizal, pada 2014 lalu, pemerintah melalui Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan telah menggelontorkan dana melalui APBD sebesar Rp 691.805.000.00 untuk pelaksanaan PYEC.
Kegiatan PYEC kata Nur Faizal bertujuan untuk menciptakan wirausahawan baru dan katanya akan mengurangi angka pengangguran di Pamekasan. Namun justru, pemerintah mengeksploitasi peserta PYEC.
“Hapus program PYEC karena tidak produktif dalam menciptakan lapangan kerja. Karena yang terjadi peserta PYEC malah disuruh menjual sebuah produk yang ilegal karena tidak memiliki izin apapun,” tegas dia.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Pamekasan, Alwi Biq, menanggapi hal tersebut berjanji akan mengevaluasi beberapa tuntutan dari pendemo. “Kami akan evaluasi dulu dengan sejumlah SKPD dulu beberapa tuntutan ini,” janjinya. (zal/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News