Wali Kota Kediri Ungkap Investasi Pendidikan Tidak Tergantikan oleh Perubahan Zaman

Wali Kota Kediri Ungkap Investasi Pendidikan Tidak Tergantikan oleh Perubahan Zaman Wali Kota Kediri saat memberikan cenderamata sebuah kain Tenun Ikat Bandar Kidul kepada Ketua Umum PGRI. Foto: Ist.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - mengajak para insan pendidikan untuk memiliki investasi terkait dengan pendidikan. Karena pendidikan tidak akan pernah tergantikan walaupun saat ini zaman berubah begitu cepatnya.

Hal itu disampaikan saat Gala Dinner Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Jumat (6/1/2023).

menyampaikan bahwa ragam investasi sekarang berubah begitu cepat mengikuti perubahan zaman. Contohnya seperti Kodak yang menggunakan perak halida, dulunya sebuah investasi besar. Seiring berkembangnya zaman yang saat ini eranya digital, akhirnya sekarang tidak laku karena semua berganti menggunakan digital.

"Hal itu menjadi salah satu contoh bahwa banyak investasi yang cepat tergantikan sesuai perkembangan zaman tapi tidak untuk investasi pendidikan," terang Abu Bakar.

Karena itu, ia meminta investasi di bidang pendidikan karena merupakan suatu hal yang harus mengalami kemajuan terlebih dahulu. Karena pendidikan yang baik itu menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan bisa membuat negara ini maju.

Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun SDM yang baik dan berkualitas. Menurutnya, mewujudkannya SDM yang baik dan berkualitas merupakan tantangan yang cukup besar, namun harus tetap dilakukan.

"Salah satu hal yang bisa dilakukan dengan menggerakkan para guru untuk menjadikan para muridnya menjadi seseorang yang kreatif, memiliki logika dan wawasan yang luas, serta berdaya saing. Dengan begitu, anak-anak memiliki sudut pandang berpikir yang luas dan bisa berkompetisi dengan orang-orang di luar sana," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Unifah Rosyidi, membeberkan fakta bahwa Kota Kediri ini memiliki indeks pertumbuhan SDM yang melebihi rata-rata Indonesia. Jika rata-rata masa pendidikan di Indonesia baru pada tingkat SMP, Kota Kediri sudah melampauinya.

"Hal itu tentu kerja keras semua pihak. Apa yang dilakukan ini demi suatu kepentingan yang terbaik bagi anak-anak," terang Unifah.

Dia menyebut bahwa PGRI adalah perantara yang dititipkan Tuhan membawa misi suci pendidikan untuk mengantarkan anak-anak melampaui batasnya.

Karena itu, ia mengajak aktor di dunia pendidikan untuk bertransformasi di era disrupsi. Di mana semua pihak menggerakkan dan memfasilitasi dunia pendidikan dengan teknologi untuk memastikan anak-anak belajar secara mandiri.

"Kalau Pak Wali mengajak anak-anak berlari, saya ingin mengajaknya berlompat. Sebab kalau tidak dengan melompat memang sangat sulit untuk melampaui batas," imbuhnya.

Pada acara ini, memberikan cenderamata sebuah kain Tenun Ikat Bandar Kidul kepada .

Hadir pula dalam acara ini, Ketua Badan Khusus Perempuan PGRI Dian Masunah, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Ketua Siswanto, Ketua Dewan Pendidikan Kota Kediri Dyah Aziastuti, Plt Kepala Dinas Pendidikan Marsudi Nugroho, Kepala OPD Pemerintah Kota Kediri, Rektor Perguruan Tinggi di Kota Kediri dan Kepala Sekolah di Kota Kediri. (uji/ns)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO