SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah berharap peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW tahun ini dapat menjadi momentum meningkatkan kinerja Pemprov Jatim agar menjadi lebih baik lagi. Menurut dia, kinerja para pengabdi negara dapat menjadi lebih efisien dengan keseimbangan profesional-spiritual, yakni jika iman dan ketaqwaannya kepada Allah SWT seiring dengan kebaikan hubungannya kepada manusia.
"Menurut para Ulama Ahlussunnah, iman itu bisa bertambah dan berkurang. Bagaimana caranya untuk menyiram iman tanpa menguap? Yaitu menyiram dengan kebaikan-kebaikan," ujarnya di Islamic Centre Surabaya, Sabtu (18/2/2023) malam.
BACA JUGA:
- Khofifah Ajak Muslimat NU di Kabupaten Malang Jadi Garda Terdepan Turunkan Stunting
- Khofifah Usul Pembentukan Komite Perempuan Indonesia untuk Perdamaian Dunia Melalui PBB
- Pj Gubernur Jatim Bilang Begini saat Lantik 23 PPIH Embarkasi Surabaya
- Bahas Pemberlakuan UU HKPD dan Dampaknya di Sektor Pajak, Adhy Karyono Dorong BUMD Tingkatkan PAD
"Mudah-mudahan berkumpulnya kita di majelis ini bisa menyiram iman kita. Dengan berkumpul, habluminannas dan habluminallah akan terjaga seimbang. Maka Insya Allah kerja kita di Pemprov Jatim juga akan makin produktif, kreatif, inovatif, dan akan memberikan manfaat yang lebih besar lagi bagi masyarakat Jawa Timur dan bangsa," tuturnya menambahkan
Selain itu, orang pertama di Jatim itu menekankan pentingnya kesalehan sosial. Yang mana, seseorang dapat menyebarkan virus positif filantropisme modern pada masyarakat maju yang menyadari bahwa mendekati Tuhan Yang Maha Kuasa , Allah SWT bisa dengan jalan memberi (giving) , mencintai (loving), dan peduli (caring).
Tak hanya itu, Khofifah juga berpesan agar setiap orang dapat menjadi enabler leader, yakni pemimpin yang bisa memungkinkan solusi di segala situasi. Hindari sosok trouble maker yaitu sosok yang sering menimbulkan masalah.
"Hari ini kita juga butuh kesalehan sosial, yaitu mereka yang menjunjung tinggi act of giving, loving, and caring. Kalau sudah seperti ini, insya Allah jalan untuk menjadi enabler leader bisa mulus. Di mana kita harus menjadi problem solver , bukan menjadi trouble maker," ucapnya.
Lebih jauh, mantan Menteri Sosial RI itu menerangkan kepada kurang lebih 2.500 undangan yang hadir, Isra' Mi'raj merupakan peringatan turunnya perintah shalat kepada Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya, ia berpesan agar semua orang dapat memperbaiki shalatnya.
"Kita ini mengulang-tahuni turunnya perintah shalat. Yang kemarin shalatnya tidak khusyu, mudah-mudahan makin khusyu. Yang kemarin tidak tertib, mudah-mudahan shalatnya makin tertib. Mudah-mudahan ibadah shalat kita diterima oleh Allah dan kelak kita juga mendapat syafaat Rasulullah SAW di hari akhir nanti," pungkasnya.