GRESIK, BANGSAONLINE.com - Petrokimia Gresik kembali dinobatkan sebagai The Best Indonesia Green Award (IGA) tahun ini. Penghargaan ini diterima perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia dalam pengelolaan lingkungan berkelanjutan.
Apresiasi diserahkan langsung oleh La Tofi, Chairman The La Tofi School of CSR selaku penyelenggara kepada SVP Teknologi Petrokimia Gresik, Erinto, yang mewakili manajemen, di Jakarta.
BACA JUGA:
- Pura-Pura Dirampok, Perempuan Cantik dari PPS Gresik Ditangkap
- Bapak dan Anak yang Tercebur ke Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Petugas Perluas Pencarian
- Bapak dan Anak Tenggelam ke Sungai Sidoarjo-Gresik, Petugas Lakukan Pencarian
- Hadapi Proliga 2024, Petrokimia Gresik Launching GPPI Volley Ball Club
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, menyampaikan bahwa program pengelolaan lingkungan berkelanjutan yang dijalankan perusahaan, dan mendapatkan penghargaan dari IGA tidak hanya berupa inovasi untuk operasional perusahaan, tapi juga upaya membangun lingkungan di tengah masyarakat.
"Kami menyadari, pengelolaan lingkungan sudah menjadi instrumen penting dalam meningkatkan daya saing perusahaan. Untuk itu, Petrokimia Gresik terus meningkatkan komitmen dalam pengelolaan lingkungan, di semua lini operasional dan komunitas masyarakat. Apalagi saat ini Petrokimia Gresik menjadi salah satu perusahan dengan predikat Proper Emas dua tahun berturut-turut dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," ujarnya, Selasa (28/2/2023).
Kedelapan program yang mendapatkan penghargaan dari IGA yaitu, pengembangan wisata konservasi Mangrove Kali Lamong (Kalam Mangrove); Penggunaan kembali karung bekas kemasan Pupuk Urea; kemudian penyelamatan sumber daya air dengan Program Critical Operation Recovery menggunakan penyemprot air bongkar pasang penyerap Asam Klorida.
Program keempat adalah rekayasa teknologi dalam menghemat energi atau penggunaan energi baru terbarukan malalui Program Penurunan Konsumsi Energi Reaktor dengan memasang alat penyemprot air bongkar pasang penyerap HCl di Pabrik ZK; kemudian mengembangkan keanekaragaman hayati dengan Program Geobag Rangka Bambu sebagai Pelindung Mangrove dan Kerang dari Gelombang Pasang yang Ramah Lingkungan;