SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Seorang kakek bernama Karmun (70) asal Desa Janti, Kecamatan Tarik, Sidoarjo, ditemukan tewas bunuh diri, Kamis (2/3/2023).
Mayat korban, pertama kali diketahui oleh cucu korban, Regia sekitar 4.00 WIB yang saat itu hendak ke kamar mandi. Saat itu, ia sudah melihat kakeknya dalam kondisi tergantung di bandar dapur menggunakan tali tampar.
Baca Juga: Mayat yang Ditemukan di Sungai Brantas Sidoarjo Ternyata Warga Jambangan Surabaya
Terkejut melihat kakeknya sudah tergantung di dapur, Regia berteriak minta tolong dan didengar oleh Suhardi yang merupakan ayah Reiga. Teriakan itu juga terdengar oleh tetangga korban.
"Tali tampar kemudian diputus namun korban sudah meninggal," kata Kapolsek Tarik, AKP Moh Syaroful Anam.
Ia mengatakan, pihaknya setelah mendapatkan laporan tersebut, langsung menuju ke lokasi kejadian.
Baca Juga: Warga Tanjungsari Sidoarjo Dihebohkan Penemuan Mayat di Sungai
"Menurut informasi, korban tinggal bersama anak, menantu dan cucunya. Istrinya dua minggu lalu sudah meninggal," terangnya.
Atas kejadian itu, pihak keluarga tidak bersedia untuk dilakukan visum mayat, karena kejadian tersebut, menurut pihak keluarga merupakan musibah.
"Pihak keluarga tidak berkenan untuk visum dan menulis surat pernyataan yang diketahui kepala desa," pungkasnya. (cat/sis) - Seorang kakek bernama Karmun (70) asal Desa Janti, Kecamatan Tarik, Sidoarjo, ditemukan tewas bunuh diri, Kamis (2/3/2023).
Baca Juga: Lansia Tenggelam Hebohkan Warga Balongbendo Sidoarjo
Mayat korban, pertama kali diketahui oleh cucu korban, Regia sekitar 4.00 WIB yang saat itu hendak ke kamar mandi. Saat itu, ia sudah melihat kakeknya dalam kondisi tergantung di bandar dapur menggunakan tali tampar.
Terkejut melihat kakeknya sudah tergantung di dapur, Regia berteriak minta tolong dan didengar oleh Suhardi yang merupakan ayah Reiga. Teriakan itu juga terdengar oleh tetangga korban.
"Tali tampar kemudian diputus namun korban sudah meninggal," kata Kapolsek Tarik, AKP Moh Syaroful Anam.
Baca Juga: Disimpan dalam Popok Bayi, Wanita ini Nekat Selundupkan HP ke Lapas Sidoarjo
Ia mengatakan, pihaknya setelah mendapatkan laporan tersebut, langsung menuju ke lokasi kejadian.
"Menurut informasi, korban tinggal bersama anak, menantu dan cucunya. Istrinya dua minggu lalu sudah meninggal," terangnya.
Atas kejadian itu, pihak keluarga tidak bersedia untuk dilakukan visum mayat, karena kejadian tersebut, menurut pihak keluarga merupakan musibah.
Baca Juga: Ikuti Rakercabsus, Kader PDIP Siap Menangkan Pilkada di Sidoarjo dan Jawa Timur
"Pihak keluarga tidak berkenan untuk visum dan menulis surat pernyataan yang diketahui kepala desa," pungkasnya. (cat/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News