JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Ratusan massa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa Cipayung (GMNI, PMII, dan HMI) berunjuk rasa di depan kantor Pendopo Jombang, Senin (20/3/2023). Mereka menuntut 9 janji yang menjadi program bupati.
Dalam aksi tersebut, sempat terjadi kericuhan antara mahasiswa dengan aparat yang berjaga di depan gerbang pendopo. Lantaran, mereka dihadang petugas saat memaksa masuk untuk berdialog dengan bupati.
BACA JUGA:
- Kejari Jombang Tetapkan DPO Kasus Korupsi Hibah Provinsi
- Benarkah Bung Karno Lahir di Jombang? Sosok ini Berani Bersumpah soal Kelahiran Sang Proklamator
- Gagalkan Pengedaran Sabu 3,8 Ons, Kasatresnarkoba Polres Jombang Beberkan Kronologinya
- Simpan Sabu, Residivis dan Pemandu Lagu di Jombang Ditangkap Polisi
Akibatnya, aksi saling dorong pun terjadi dan mahasiswa dipukul mundur hingga berhamburan lari ke Alun-Alun Jombang.
Koordinator aksi, Rizal Abdillah, mengatakan bahwa aksi mereka lantaran kecewa dengan janji politik Mundjidah Wahab dan Sumrambah, yang tidak tuntas merealisasikan di tahun akhir menjabat.
"Ada 9 janji politik yang tak terealisasi alias gagal. Saat di acara tumpengan katanya 80% terealisasi," ucapnya.
"Kami juga tidak pernah dilibatkan dalam rencana pembangunan di Jombang, kami ingin memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Jombang," imbuh Rizal.
Sebenarnya, mahasiswa juga menuntut pada pemerintah Kabupaten Jombang, untuk lebih transparan dalam mengelola anggaran.