Pelantikan Penjabat Rektor Unisla Diwarnai Penolakan

Pelantikan Penjabat Rektor Unisla Diwarnai Penolakan Pelantikan Dody Eko Wijayanto sebagai Pj Rektor Universitas Islam Lamongan oleh Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Islam Sunan Giri, Wardoyo. Foto: NUR QOMAR HADI/BANGSAONLINE

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Sejumlah mahasiswa dan sebagian dosen menolak pelantikan Dody Eko Wijayanto sebagai Penjabat (Pj) Rektor Universitas Islam (), Rabu (5/4/2023).

Keberatan itu diawali dari ulah salah satu mahasiswi yang melakukan interupsi, dan diikuti mahasiswa lainnya. Apa yang dilakukan mereka tergolong cukup ekstrem, karena terdapat spanduk penolakan yang terbentang ketika Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Islam (YPPTI) Sunan Giri, Wardoyo, memberi sambutan ketika pelantikan berlangsung.

Namun, ia menegaskan bahwa pengangkatan Pj Rektor dilakukan untuk mengisi kekosongan kursi rektor, di mana masa jabatan dari rektor sebelumnya telah habis.

"Bahwa suatu lembaga ini jangan sampai terjadi kekosongan pemimpin. Maka dengan ini menunjuk dan menetapkan Dodi Eko Wijayanto sah menjadi Penjabat Rektor ," ujarnya.

Menanggapi aksi protes dari kalangan mahasiswa dan dosen, Wardoyo menyatakan bahwa hal tersebut merupakan suatu yang alamiah bila mana ada pergantian kursi kepemimpinan.

"Masa jabatan rektor sebelumnya Bambang Eko Muljono berakhir 1 April, itu pun sudah ada penambahan 1 tahun. Memang seharusnya diganti," tuturnya.

Sementara itu, penolakan Pj Rektor disepakati hampir seluruh pihak, mulai dari dekan, wakil dekan, kepala program studi, direktur, sekretaris direktur, dan mahasiswa. Terdapat sembilan fakultas yang kompak menolak dengan dibuktikan penandatanganan petisi oleh 32 dosen pimpinan kampus.

Perwakilan dosen, Suisno menyatakan bila penolakan yang dilakukan didasari pada proses pengangkatan Pj Rektor yang dinilai tak memenuhi prosedur yang sesuai.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO