Di HLM TPID, Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan Pengendalian Inflasi

Di HLM TPID, Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan Pengendalian Inflasi Pj Wali Kota Kediri, Zanariah.

Lalu yang masih menjadi pekerjaan rumah adalah menjalin komunikasi lenih intens, dan meningkatkan kerja sama antardaerah penghasil komoditas, serta pencanangan gerakan menanam baik di pekarangan rumah bahkan kantor. Dengan cara urban farming utamanya pada komoditas cabai.

"Nanti bisa dibuat campaign, sosialisasi melalui sosial media, hingga edukasi, pendampingan dan pembinaan pada masyarakat. Harapannya dengan gerakan ini masyarakat tidak perlu khawatir dan terpengaruh dengan kenaikan harga komoditas tertentu. Saya juga minta ada laporan mingguan supaya kita bisa cepat mengambil kebijakan intervensi pasar jika ditemukan kondisi tertentu," urai Zanariah.

Sementara itu, Kepala KPwBI , Choirur Rofiq, menambahkan pada 2023 kemungkinan inflasi nasional tidak lebih dari 3 persen. Ini menunjukkan adanya optimisme tahun depan inflasi masih bisa dikendalikan lebih rendah lagi.

Ia menyatakan, inflasi kali ini sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim, yakni terjadinya El Nino dan mempengaruhi produksi cabai serta beras. Sumber inflasi di Kota hampir sama dengan Jawa Timur dan Nasional yakni cabai rawit dan cabai merah, ada pula telur ayam ras, beras, dan emas perhiasan.

"Nah ini menjadi sumber inflasi yang bisa kita cari caranya untuk dikendalikan. Komoditas yang pergerakannya cenderung meningkat aneka cabai, bawang merah, telur ayan ras, dan gula. Kita juga harus waspada di Nataru harapannya inflasi di tahun 2023 sesuai dengan sasaran," kata Rofiq.

Ia mengungkapkan, KPwBI memiliki beberapa program yang bisa disinergikan dan dikolaborasikan dalam upaya mengendalikan inflasi, seperti Gerakan GenBI Bercocok Tanam (GEBETAN). Program tersebut melibatkan GenBI dan kelompok tani wanita untuk memanfaatkan lahan kosong untuk menanam komoditas strategis penyumbang inflasi.

Di , lanjut Rofiq, sudah diberikan kepada 50 mahasiswa yang terbagi dalam 5 kelompok. Ada 5 Kelurahan di Kota yang sudah memulai yakni Burengan, Bandar Kidul, Jamsaren, Bawang dan Rejomulyo. Komoditinya ada cabai, tomat, terong, dan kangkung. Cabai yang ditanam sekitar 1.900 pohon.

"Alhamdulillah dari beberapa komoditi yang mereka tanam sudah mulai berhasil. Ini upaya kita bagaimana masyarakat berperan untuk bisa berpartisipasi menekan inflasi khususnya cabai. Memang ini baru pertama tapi ini kita sinergikan bersama," pungkasnya. (uji/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO