Butet Diduga Dapat Intimidasi Lagi, Screenshot Ponsel Dilumpuhkan Beredar di Aktivis NU

Butet Diduga Dapat Intimidasi Lagi, Screenshot Ponsel Dilumpuhkan Beredar di Aktivis NU Butet Kartaredjasa. Foto: tvone

YOGYAKARTA, BANGSAONLINE.com - Seniman populer  Kartaredjasa kembali menghebohkan. Ia diduga mendapat intimidasi lagi. Screenshot postingan akun Facebook seniman kondang Kartaredjasa itu beredar luas. 

Isinya sangat mengejutkan. “HP/WA DILUMPUHKAN. Mulai pagi ini akses komunikasi kepadaku sdg dilumpuhkan. Silakan yang mau kontak ke nomer rumah atau nomer bojo,” demikian bunyi status di Facebook.

Baca Juga: 45 Anggota DPRD Trenggalek 2024-2029 Resmi Dilantik, Bupati Ucapkan Selamat dan Apresiasi

BANGSAONLINE juga mendapat kiriman screenshot unggahan tersebut dari tokoh muda NU Jakarta siang ini, Ahad (9/12/2023). Memang screenshot postingan akun Facebook itu kini beredar luas, termasuk di ponsel para aktivis NU atau tokoh muda NU.

bercerita, nomer ponselnya tiba-tiba tidak bisa dihubungi, termasuk pesan WhatsApp yang hanya centang satu pada Sabtu pagi, 9 Desember 2023. Dikutip Tempo, menjelaskan gangguan komunikasi yang dia alami. Gangguan komunikasi itu ia alami sejak Sabtu dinihari pukul 03.00 WIB. Ketika ia terbangun.

Setelah dari kamar mandi, dia mengecek pesan WhatsApp. Tapi pesan WA-nya tidak berfungsi. lalu memasukkan kode One Time Password atau OTP untuk login. Tapi gagal.

Baca Juga: Gunakan Baju Perjuangan, Ony-Antok Berangkat Daftar Pilbup ke KPU Ngawi

Pelumpuhan ponsel itu diduga instimidasi lanjutan. Seperti diberitakan BANGSAONLINE, dua seniman Indonesia diduga mendapat intimidasi dari aparat kepolisian.

Mereka adalah seniman kondang Kartaredjasa dan penulis naskah teater Agus Noor. Peristiwa tak mengenakkan itu terjadi saat mereka menggelar pertunjukan di Taman Ismail Marzuki Jakarta pada 1 Desember 2013.

Baca Juga: Pelantikan Anggota DPRD Kota Madiun Periode 2024-2029, Ada 13 Orang Baru

Sebelum pertunjukan berlangsung, sejumlah petugas Kepolisian Sektor Cikini tiba-tiba datang. Mereka meminta penyelenggara membuat surat pernyataan yang isinya tidak menampilkan pertunjukan yang mengandung unsur politik.

“Bagi kami itu intimidasi,” kata Agus Noor, Senin (4/12/2023).

pun menandatangani surat tersebut. Surat itu mencantumkan komitmen penanggungjawab tidak kampanye pemilu, menyebarkan bahan kampanye pemilu, menggunakan atribut partai politik, menggunakan atribut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, dan kegiatan politik lainnya.

Baca Juga: 50 Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto Periode 2024-2029 Resmi Dilantik

menunjukkan surat pernyataan bermeterai tersebut kepada wartawan. Usai menandatangani surat tersebut, panitia tetap menggelar pertunjukan teater berjudul Musuh Bebuyutan dalam durasi 150 menit. Dalam balutan setelan batik dan celana berwarna cokelat, membuka pentas tersebut.

Di depan penonton menyapa dan memberikan salam kepada semua kontestan . juga memeberitahu bahwa dirinya harus membuat surat pernyataan tertulis yang ditujukan kepada polisi bahwa dia harus berkomitmen tidak ada unsur politik dalam pertunjukan itu.

“Keren. Selamat datang Orde Baru,” kata .

Baca Juga: Daftar Nama 50 Anggota DPRD Bangkalan Periode 2024-2029

Pertunjukan itu digelar oleh Indonesia Kita, forum budaya yang rutin menggelar pentas teater. Pentas ke-41 ini mengusung tema pertarungan politik yang terjadi di antara dua pihak yang sebelumnya bersahabat. Pentas berjudul Musuh Bebuyutan itu berlangsung selama dua hari: 1 Desember dan 2 Desember 2023 di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki.

Lucunya, dugaan intimidasi terhadap itu justru dianggap hoaks. malah dilaporkan pada polisi. diadukan oleh Komunitas Advokat Lingkar Nusantara ke Bareskrim Polri buntut pengakuan menerima intimidasi tersebut, Jumat 8 Desember 2023.

Wakil Ketua Umum Lisan, Ahmad Fatoni menuding menyebarkan hoaks karena aksi intimidasi yang disebut telah dibantah pihak panitia pelaksana serta kepolisian. 

Baca Juga: Pendaftaran Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Gresik Tahun 2024

"Pernyataan Pak ini sudah diklarifikasi oleh panitia penyelenggara yang dalam hal ini secara langsung mengurus perizinan," kata Ahmad Fatoni di Bareskrim Polri. "Bahwa pihak panitia menyampaikan tidak pernah ada intimidasi dari pihak kepolisian."

Fatoni - seperti dikutip CNNIndonesia, menilai pernyataan yang akhirnya viral tersebut juga telah menyesatkan publik.

tak ambil pusing. Ia menyebut telah menyiapkan kuasa hukum jika pengaduan telah resmi diproses. (tim)

Baca Juga: KPU Pamekasan Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik, Berikut Daftarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sejumlah Pemuda di Pasuruan Dukung Muhaimin Maju Calon Presiden 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO