Tingkat Inklusi dan Literasi Keuangan Jatim Konsisten di atas Nasional

Tingkat Inklusi dan Literasi Keuangan Jatim Konsisten di atas Nasional Foto: Biro Pemprov Jatim

Kini, tutur Khofifah, telah terbentuk tim percepatan akses keuangan daerah (TPAKD) di seluruh kabupaten/kota se-Jawa Timur. TPAKD, tegas Khofifah, bersinergi dengan OJK terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat Jatim.

Gubernur Khofifah minta bupati/wali kota mampu menjadikan hal tersebut sebagai sinyal untuk terus menguatkan sinergitas di sektor keuangan utamanya melepaskan masyarakat dari jerat rentenir dengan berbagai program.

"Seluruh jajaran dari kabupaten/kota saya mohon untuk bisa menangkap sinergitas ini dalam format untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Terutama masyarakat yang masih memerlukan dukungan akses permodalan agar tidak terjerat rentenir," jelasnya.

Dukungan yang dimaksud dapat berupa program kredit lunak hingga penyaluran bantuan maupun zakat. Seperti halnya yang telah dilakukan oleh selama ini. Berbagai program yang dimiliki oleh antara lain Paket Kredit Petani Jawa Timur, dana bergulir, dan Prokesra.

Menurut dia, Paket Kredit Petani Jawa Timur (PKPJ) adalah fasilitas kredit yang diberikan kepada petani perorangan/kelompok tani/koperasi yang mempunyai kegiatan usaha di bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan yang meliputi fasilitas modal kerja dan investasi.

Untuk modal kerja perorangan akses permodalan bisa mencapai Rp50 juta sedangkan untuk kelompok/koperasi bisa mencapai Rp250 juta dengan plafond kredit menyesuaikan masa panen.

Sedangkan program dana bergulir (dagulir) merupakan program kredit pada Bank BPR Jatim-Bank UMKM Jawa Timur yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Timur untuk usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi di Jawa Timur. Begitu pula dengan Prokesra yang ditujukan pula untuk pelaku UMKM agar bisa mengakses permodalan.

“Semuanya memberikan kemudahan akses permodalan dengan bunga yang rendah. Sehingga masyarakat tidak terjerat rentenir dengan bunga tinggi untuk modal usaha,” tegas Khofifah.

Sekadar info, sejak beberapa tahun silam Gubernur Khofifah juga menggencarkan program zakat produktif bekerja sama dengan baznas dan BUMD di Jatim. Tujuannya menyasar pelaku usaha ultra mikro yang skala usahanya di bawah UMKM.

“Semua program tersebut diharapkan bisa menjadi motor penggerak perekonomian masyarakat serta memberikan tetesan kesejahteraan bagi masyarakat Jatim,” terang Gubernur Khofifah. (dev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO