5 Tipe Mata Uang Kripto yang Diperjualbelikan di Pasar Kripto Indonesia

5 Tipe Mata Uang Kripto yang Diperjualbelikan di Pasar Kripto Indonesia

BANGSAONLINE.com - Mungkin banyak orang awam yang mengetahui kondisi harga Bitcoin atau Ethereum terkini -walau barangkali hanya mengetahui naik atau turunnya-. Tetapi, apakah pemahaman yang sama juga berlaku untuk tipe-tipe mata uang kripto (cryptocurrency) yang sebenarnya tersedia di pasaran?

Umumnya tidak, kecuali orang tersebut memang sering melakukan investasi kripto.

Baca Juga: Fungsi Kalkulator Forex Lanjutan: Melampaui Perhitungan Dasar

Bagi yang masuk ke kelompok yang belum begitu paham bedanya tipe-tipe mata uang kripto, tak perlu khawatir, artikel berikut akan memperkenalkan lima tipe mata uang kripto yang paling sering beredar di pasar kripto Indonesia.

Coin

Coin adalah tipe mata uang kripto yang sebenarnya paling banyak dikenal oleh masyarakat awam. Contoh-contoh coin yang paling terkenal adalah Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Cardano (ADA), dan Ripple (XRP).

Walau terkadang beberapa orang menggunakan token dan coin untuk merujuk kepada hal yang sama, sebenarnya, coin berbeda dengan token. Beda utamanya adalah ini: coin biasanya memiliki blockchain sendiri.

Baca Juga: Freeport Dukung Transformasi Era Society 5.0 di 36 Sekolah

Dikarenakan oleh hal tersebut, membuat coin jauh lebih sulit dibandingkan dengan membuat token. Biaya yang dibutuhkan lebih tinggi dan kemampuan teknis yang diperlukan pun harus lebih mumpuni, karena teknologi blockchain masih terbilang baru dan tidak banyak orang-orang yang betul-betul mampu untuk melakukan pengembangan software jenis ini.

Token

Token merupakan bentuk mata uang kripto yang dibangun di atas platform blockchain yang sudah ada. Maka dari itu, proses membuat token tidak sesulit proses pembuatan coin. Contoh platform yang umumnya digunakan untuk membuat token adalah Ethereum (ETH), Binance Smart Chain (BSC), Tron (TRX), dan Solana (SOL). Adapun token-token populer yang menggunakan platform-platform tersebut adalah sebagai berikut:

- ETH: Chainlink (LINK) dan Uniswap (UNI)

Baca Juga: Sukses PT. Nathin dan PT. Khinco Gelar Tour Eskludif Manufaktur Maklon Herbal dan Kosmetik

- BSC: PancakeSwap (CAKE) dan Band Protocol (BAND)

- TRX: WINkLink (WINK) dan Sun (SUN)

- SOL: MAPS (MAP) dan Raydium (RAY)

Baca Juga: Peran Pinjaman Kelompok Amartha untuk Perkembangan UMKM di Indonesia

Meskipun proses pembuatan token tidak serumit coin, ada harga yang perlu dibayarkan untuk kemudahan tersebut. Harga tersebut muncul dalam bentuk biaya transaksi, yang pada ETH disebut gas fees; TRX disebut bandwidth dan energy; dan pada BSC dan SOL disebut transaction fees. Perlu diketahui bahwa suatu token bisa saja menggunakan lebih dari satu platform blockchain.

Stablecoin

Stablecoin adalah jenis mata uang kripto yang nilainya ditautkan dengan nilai stabil, seperti mata uang fiat atau komoditas. Hal ini dilakukan untuk mengurangi volatilitas yang sering terjadi di pasar kripto.

Karena hal tersebut, tipe mata uang kripto ini banyak dibeli bagi orang-orang yang mencari aset kripto alternatif yang lebih stabil. Perlu diketahui bahwa secara teknis, stablecoin sebenarnya merupakan suatu bentuk token.

Baca Juga: SIG Pamerkan Aplikasi Semen Hijau dan Solusi Beton Berkelanjutan di IKN

Ada beberapa tipe stablecoin, yang dibedakan berdasarkan tipe aset yang ditautkan terhadapnya, yakni stablecoin berbasis fiat, berbasis crypto, dan berbasis algoritma. Dari ketiga ini, yang berbasis fiat adalah yang paling stabil -misalnya Tether (USDT) dan USD Coin (USDC)-. 

Sedangkan yang paling berisiko tinggi adalah algoritma. Meskipun dikategorikan sebagai stablecoin, hal ini tidak berarti tipe koin ini nilainya tidak bisa jatuh jauh; contoh terkenalnya adalah Terra (LUNA), stablecoin berbasis algoritma.

Memecoin

Memecoin adalah tipe mata uang kripto yang memperoleh popularitas melalui daya tariknya sebagai meme dan komunitas penggemarnya yang antusias. Meskipun seringkali dianggap sebagai fenomena internet belaka, beberapa memecoin juga memiliki nilai pasar yang signifikan. Dogecoin (DOGE) adalah salah satu contoh yang paling terkenal.

Privacy Tokens

Baca Juga: Bosa Jasa: Solusi Urus Izin Usaha Mudah dari Rumah Saja

Privacy tokens, atau mata uang kripto berfokus privasi, dirancang untuk meningkatkan keamanan dan privasi pengguna dalam transaksi. Variasi token ini menggunakan teknologi kriptografi canggih untuk menyembunyikan detail transaksi, sehingga memberikan tingkat anonimitas yang lebih tinggi kepada penggunanya. Beberapa contohnya adalah Monero (XMR) dan Zcash (ZEC).

Ada beragam jenis mata uang kripto, dan lima di antaranya -coin, token, stablecoin, memecoin, dan privacy tokens- banyak diperjualbelikan di pasar kripto Indonesia.

Hal ini tidak berarti tidak ada tipe-tipe lain; hanya saja lima inilah yang paling memiliki perbedaan signifikan antara satu sama lain. Meskipun kelima jenis tersebut mendominasi pasar, perlu diingat bahwa inovasi di dunia kripto terus berkembang, dan kemungkinan munculnya tipe-tipe baru selalu terbuka lebar.

Baca Juga: SKK Migas Gelar Pre IOG SCM & NCB Summit 2024, ini yang Dibahas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'SNG Cargo: Warna Baru Industri Logistik di Indonesia':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO