BONDOWOSO, BANGSAONLINE.com - Hujan abu vulkanik Gunung Raung yang terjadi sejak tiga pekan terakhir di kabupaten Bondowoso mulai mengancam ratusan areal tanaman tembakau milik petani yang sudah hampir panen pada awal bulan awal Bulan Agustus ini.
Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Suhardjo mengatakan, jika tidak segera diatasi, guyuran abu pada tanaman tembakau akan membuat tanaman rusak dan mati, sehingga berakibat pada tak terpenuhinya target produksi tahun ini.
"Abu vulkanik yang menutupi daun itu akan merusak tanaman tembakau sehingga produksi jelas akan turun. Kita sarankan kepada petani untuk menyiram daun setiap pagi. Memang sedikit repot, tapi hanya itu yang bisa kita lakukan sekarang,” ujar Suhardjo
Tahun ini Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bondowoso menargetkan luas areal tanaman tembakau mencapai angka 4.500 hektare, dengan estimasi 1 hektare lahan bisa menghasilkan 800 kg tembakau. Jika hujan abu terus terjadi, bisa dipastikan angka produksi per hektar akan mengalami penurunan.
Berdasarkan pantauan di lapangan, hujan abu dengan intensitas cukup pekat terjadi di Kecamatan Maesan, Tamanan dan Grujukan dan usia tanaman tembakau yang terpapar abu cukup bervariasi mulai dari usia 4 bulan hingga tanaman yang siap panen
Hal senada juga di di katakan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso, Hendri Widotono. Ia mengatakan ada permintaan masker dari tiga kecamatan yang terpapar abu vulkanik Raung cukup pekat.