Budayawan Kediri Ungkap Alasan Gibran Batal Hadiri Kampanye

Budayawan Kediri Ungkap Alasan Gibran Batal Hadiri Kampanye Imam Mubarok, budayawan Kediri yang juga Ketua DK4. Foto: MUJI HARJITA/BANGSAONLINE

"Selain itu, agar tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan ketika datang ke , juga harus memegang pusaka dan juga mau melakukan sowan kepada Syekh Wasil, yang makamnya berada di Komplek Makam Setonogedong,” ungkapnya.

Ditanya dimanakah tempat memulai masuk , Gus Barok masih bungkam, "Ini belum saya buka, ada tata laksana yang harus diketahui dan tidak sembarang dilakukan dan ngawur.”

Menurut dia, wingitnya bagi para pejabat negara dimulai adanya Gugon Tuhon (cerita folklor yang diwariskan secara turun temurun dan dipercayai) yang menyebutkan Raja Kalingga Selatan yang berkududukan di Keling Kepung membuat sebuah aturan siapa yang masuk wilayahnya, dan tidak bersih maka dia akan tumbang/kalah.

Berdasarkan apa yang ia dapatkan dan berdasarkan kitab kuno yakni Kalingga Darmasastra yang terdiri dari 119 pasal. Kitab ini kemudian diadopsi oleh Singasari menjadi Kitab Purwadigama Dharmasastra yang terdiri dari 174 pasal dan terakhir diadopsi oleh Majapahit dengan Kitab Kutara Manawa Dharmasastra terdiri dari 272 pasal .

"Jadi sekali lagi wingitnya ini adalah kepercayaan yang dipercayai masyarakat lain -lain Wallahu’alam,” pungkasnya.

Pejabat negara seperti presiden atau wakil presiden serta pejabat lain, selalu menghidari untuk datang ke . Karena ada keyakinan, bila para pejabat itu datang, maka tidak lama kemudian sang pejabat itu akan lengser dengan tidak enak.

Contohnya Mantan Presiden Habibie, Gus Dur dan beberapa pejabat lainnya. Lain bila sang pejabat itu sudah pensiun atau tidak menjabat lagi, seperti kedatangan SBY yang beberapa waktu lalu datang ke . (uji/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO