PASURUAN,BANGSAONLINE.com - Memasuki musim panen raya, petani wilayah Bangil dan Beji kebingungan karena tak memiliki alat panen seperti mesin blower.
"Petani pusing dikarenakan kelangkaan alat blower buat panen," kata Ketua LPPNU Bangil Winaryo Sujoko, di kediamanya, Kecamatan Beji, Pasuruan(13/04/2024).
BACA JUGA:
- Maju Pilbup Pasuruan, Rusdi Sutejo Gelar Silaturahmi dengan Ulama dan Tokoh Masyarakat di Bangil
- Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Sukses Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste
- Panen Padi, Bupati Jember Imbau Para Petani Gunakan Pupuk Organik
- Warga Kedungringin Pasuruan Wadul ke Kades Imbas Pabrik Sorini Kumat Bikin Polusi
Dia menjelaskan bahwa kondisi padi di lahan sawah sudah menguning bahkan sampai mengering.
Para petani pun kesulitan melakukan panen karena tidak adanya alat yang memadai.
Selain itu, sulit pula menemukan tenaga buruh yang mau melakukan panen dengan cara manual.
Di samping itu alat panen tenaga mesin semacam Kombi juga sulit didapatkan karena keterbatasan jumlah dan bergiliran dengan daerah lain.
Winaryo berharap kepada pemerintah untuk mencarikan solusi terkait persoalan kesulitan panen tersebut.
"Mohon bantuan mesin blower untuk masing-masing kelompok tani, agar ketika musim panen mereka tidak kesulitan," ujarnya.
Tercatat dilapangan kurang lebih 100 hektar lahan sawah yang siap dipanen.
Dikarenakan keterbatasan alat panen, secara otomatis menunggu giliran alat meskipun kondisi padi sampai kekeringan.
Bahkan hari ini, karena tak kunjung mendapatkan mesin blower untuk panen, sepasang suami istri yang merupakan buruh tani terpaksa memanen secara manual.
'Itu sawah yang tidak ada tukang geblok akhirnya di panen oleh suami istri petani," kata pria yang pernah menjabat Ketua KPU Kabupaten Pasuruan tersebut, Senin (22/4/2024).
Sementara Kepada Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan, Lilik belum memberikan komentar terkait permasalahan tersebut hingga berita ini ditulis. (afa/van)