Program DITO Mulai Tunjukkan Hasil, Produktivitas Padi di Kabupaten Kediri Naik

Program DITO Mulai Tunjukkan Hasil, Produktivitas Padi di Kabupaten Kediri Naik Petani saat panen padi. Foto: Ist.

Plt Kepala Dispertabun Kabupaten Kediri, Anang Widodo, menyebut bahwa pada tahun 2024 bantuan benih disalurkan untuk cakupan lahan seluas 6.000 hektare. Para petani mulai melakukan panen padi pada akhir bulan Maret dan mengalami puncak panen di bulan April.

"Hanya saja yang perlu diwaspadai saat ini karena cuaca hujan yang masih tinggi dan pengaruh angin, padi rawan roboh," ujarnya.

Program dikenalkan kepada petani melalui pembuatan demplot atau lahan percontohan. Melalui demplot ini, petani dapat melihat hasil penggunaan pupuk organik dibandingkan dengan pupuk kimia.

Selain itu, melalui penyuluh pertanian lapangan (PPL), dispertabun memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik dan pestisida hayati kepada kelompok tani di tiap desa. Kesadaran petani untuk menggunakan pupuk organik pun semakin meningkat.

Data dari Dispertabun Kabupaten Kediri menunjukkan bahwa rata-rata produksi gabah kering giling pada tahun 2022 mencapai 6,19 ton/hektare. Pada tahun 2023, angka ini naik menjadi 6,22 ton/hektare, dan di tahun 2024 kembali naik menjadi 6,24 ton/hektare.

Luasan lahan padi di Kabupaten Kediri secara keseluruhan mencapai 48 hektar. Wilayah yang menjadi sentra padi berdasarkan pemetaan kawasan agropolitan meliputi wilayah Palem Pari (Pare, Plemahan Papar, dan Purwoasri). (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO