Pj Wali Kota Kediri Tekankan Pelbagai Hal dalam Pelaksanaan ILP

Pj Wali Kota Kediri Tekankan Pelbagai Hal dalam Pelaksanaan ILP Pj Wali Kota Kediri saat menandatangani berita acara launching ILP. Foto: Ist

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pj Wali Kota Kediri, Zanariah, melaunching Integrasi Layanan Kesehatan Primer (ILP) pada hari ini, Senin (29/7/2025). Dalam agenda tersebut, ia menekankan berbagai hal dalam pelaksanaan ILP di Kota Tahu.

"Ada 3 hal yang menjadi fokus transformasi integrasi pelayanan kesehatan primer. Pertama, transformasi sistem layanan kesehatan primer berfokus pada siklus hidup (ibu hamil, balita, remaja, usia dewasa dan lansia) sebagai platform integrasi layanan kesehatan," ujarnya. 

Kedua, mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat kelurahan dan dusun. Ketiga, memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) melalui digitalisasi dan pemantauan melalui dashboard kesehatan di setiap kelurahan," imbuhnya.

Menurut Keputusan Kemenkes Nomor 2015 Tahun 2023, tentang petunjuk teknis integrasi pelayanan kesehatan primer, Zanariah menuturkan bahwa dalam Keputusan tersebut mengamanatkan semua Puskesmas wajib menerapkan integrasi pelayanan kesehatan primer. 

Maka dari itu, launching ini ditandai dengan penyelenggaraan ILP pada 3 Puskesmas pilot project, yaitu Puskesmas Pesantren Dua, Puskesmas Campurejo dan Puskesmas Kota Wilayah Utara. Dimana, pada Puskesmas Campurejo dan Kota Wilayah Utara akan dimaksimalkan sistemnya pada triwulan ketiga tahun 2024 ini.

“Saya berharap, melalui acara ini bisa segera disusul penerapan ILP oleh seluruh Puskesmas di Kota Kediri. Saat ini, Kota Kediri memiliki 9 Puskesmas, 27 pustu (Puskesmas pembantu), 22 Ponkesdes dan 344 Posyandu,” kata Zanariah.

Pj Wali Kota Kediri juga menekankan, mengingat ILP akan dilaksanakan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Posyandu, maka segenap pihak harus memperhatikan beberapa hal. 

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO