Setelah Reskrim, Giliran Arogansi dan Kesewenangan Oknum Lantas Jombang Dikecam

Setelah Reskrim, Giliran Arogansi dan Kesewenangan Oknum Lantas Jombang Dikecam Kapolres Jombang, AKBP Sudjarwoko.

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Kinerja jajaran Resort Jombang terus jadi sorotan. Setelah sebelumnya disorot tentang belum terungkapnya sejumlah kasus perampokan yang tergolong besar, kini sebagian masyarakat mengeluh atas kinerja polisi khususnya Satlantas Polres Jombang. Selain arogan, petugas lalu lintas di bawah komando AKBP Sujarwoko dinilai terlalu mencari-cari kesalahan para pelanggar lalu lintas. Hal ini diungkapkan Hari, salah satu warga Plandi Jombang. (Baca juga: 7 Kasus Perampokan Besar Belum Terungkap, Polda Diminta Evaluasi Jajaran Resort Jombang)

"Kebetulan saya memiliki saudari perempuan yang menjadi pengajar di salah satu sekolah islam full day, pernah mengalami pengalaman buruk dengan oknum BM Jombang. Hanya gara-gara dianggap melanggar lampu merah di traffic light SMAN 2 Jombang, oknum petugas ini mencabut paksa kunci motor saudari saya," ujar Hari.

Menurutnya, sejumlah saksi justru mengatakan berbeda yakni lampu masih menyala hijau dan guru tersebut tidak menyalahi aturan yang ada. Karena guru ini dibela sejumlah orang yang melintas akhirnya ketegangan bisa mereda setelah oknum BM tersebut mengembalikan kunci motor sang guru dan membiarkan pergi.

Pengalaman buruk tidak hanya terjadi saudari dari Hari. Sejumlah keluhan terus berdatangan atas sikap arogan dan terkesan mencari cari kesalahan para pelanggar lalin yang melintas di wilayah hukum resort Jombang.

Yaqin warga Barongsawahan salah satunya. Menurutnya, jalur sepanjang Tunggorono - Perak merupakan jalur 'bencana' bagi para pengguna jalan. Sejumlah oknum lantas kerap bersembunyi di titik-titik strategis dan langsung melakukan penyergapan jika ada sedikit kesalahan yang dilakukan para pengguna jalan. Tidak hanya itu, uang suap agar tidak ditilang pun lumayan besar di kisaran Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu. "Jombang di kalangan para sopir terkenal sebagai 'raja tega' karena uang suap nya sangat besar," ungkap Yaqin.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Jombang AKP Mellysa Amalia masih berusaha dihubungi. Sejumlah keluhan masyarakat serta pandangan beberapa LSM dan pengamat atas fenoma arogansi dan kesewenangan petuga lalu lintas pun akan dibeberkan lebih lanjut dalam laporan berikutnya. (dio)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO