LiNK: Bikin Resah Masyarakat, Personil Lantas Jombang Perlu Dirombak Total

LiNK: Bikin Resah Masyarakat, Personil Lantas Jombang Perlu Dirombak Total ilustrasi

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Keresahan masyarakat atas sikap dan perilaku arogan serta sewenang-wenangnya oknum anggota Satuan Lalu Lintas Polres Jombang mulai mencapai titik puncak. Sejumlah warga mulai angkat bicara tentang perilaku tidak menyenangkan yang pernah mereka terima dari beberapa oknum petugas lalu lintas di lapangan.

"Kalau malam coba mengendarai mobil atau motor sepanjang jalur Tunggorono hingga Perak, pasti di beberapa titik, akan ada oknum polisi antara 2 sampai 3 orang sengaja sembunyi dan mencari kesalahan para pengguna jalan," terang Suto warga Gadingmangu Perak.

Para petugas ini menurut Suto seperti tim pemburu harta karun, yang selalu awas dan mampu melihat sedikit saja celah pelanggaran meski dalam suasana gelap.

Beda lagi ketika siang, di jalur yang terkenal padat arus lalu lintas ini kerap kali banyak warga yang kesulitan menyeberang. Namun keberadaan petugas jarang terlihat. Kalau pun ada para petugas ini lebih memilih duduk di pos ketimbang menyeberangkan warga.

Beda lagi dengan Nur warga Pulo, ia mengaku pernah mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari oknum satlantas Polres Jombang. Kala itu dia selesai ngopi di salah satu warung wilayah Kepatihan. Ketika hendak pulang, dari belakang sebuah motor yang dikendarai seorang polisi langsung memotong laju motornya dan merampas kunci motor. "Saya memang tidak pake helm karena dari rumah ke warung cuma sekitar 150 meter apalagi saat itu sudah malam. Saya dibentak dan diancam ditilang," cerita Nur.

Namun tanpa memberi kesempatan membela diri, petugas ini langsung menawarkan kepada Nur apakah dirinya ditilang atau 'titip' uang sidang. Begitu disetujui titip, ia dimintai Rp 100 ribu tanpa disertai tanda terima tilang warna biru sebagaimana peraturan yang ada.

Keresahan warga terhadap ulah nakal petugas Satlantas Polres Jombang ini pun langsung mendapat sorotan tajam dari Lingkar Indonesia Untuk Keadilan (LiNK). Melalui Direkturnya, Aan Anshori, LiNK meminta unsur pimpinan di Resort Jombang segera mengambil sikap atas ulah nakal anggotanya.

"Saya juga mendengar banyak keluhan tentang kinerja Polantas di Jombang, terutama seputar tilang-menilang. Mereka dinilai kerap arogan dan ujung - ujungnya adalah duit. Ini yang harus diberantas, mereka kan sudah digaji dari uang rakyat. Mengatur lalu lintas dan menindak pelanggar adalah tugas mereka, kalau kemudian hal tersebut disalahgunakan, rakyat nantinya yang akan menempuh upaya hukum," tegas Aan berapi - api, Rabu (23/9/2015) via telepon selular.

Selain petugas di lapangan, Aan juga menyinggung kinerja Samsat Jombang. Di mana menurut pria berkacamata minus ini, kepolisian menjadi salah satu bagiannya, malah tidak menunjukan transparansi dan akuntabilitas dianggapnya sangat buruk. Ia mencontohkan masih ada pembayaran yang tidak ada bukti/kuitansi.

"Saya pernah mengalaminya sendiri saat kehilangan STNK. Ada sejumlah tarikan yang dil uar ketentuan dan tanpa kwitansi. Ketika saya minta ada saja alasan yang petugas," tambah aktivitis sekaligus Koordinator Bidang Advokasi Lakpesdam NU ini.

Hal seperti itulah menurut Aan, yang perlu mendapat perhatian dari unsur pimpinan Polri. Sudah waktunya Polri khususnya Polantas tambah Aan, untuk segera berbenah dan mengevaluasi kinerjanya dengan melibatkan masyarakat dalam hal tersebut.

Selain itu, perombakan sejumlah personil Satlantas Jombang, melalui tahap evaluasi pimpinan dinilai perlu guna terciptanya sinergitas serta kenyamanan masyarakat dengan mengisi para petugas yang profesional untuk mengembalikan citra Polri yang baik kembali. (dio/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO