Kerjasama Ditandatangtani, Tarif Trem Dijamin Terjangkau

Kerjasama Ditandatangtani, Tarif Trem Dijamin Terjangkau ilustrasi: trem.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Rencana proyek transportasi angkutan massal (AMC) berupa di Kota Surabaya semakin memperlihatkan progres signifikan. Hal itu ditandai dengan ditandatangananinya perjanjian kerja sama (PKS) antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Direktorat Jenderal Perkeretapian, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tentang reaktivasi jalur kereta api dalam kota Surabaya di Balai Kota Surabaya, Rabu (23/9).

Penandatanganan perjanjian ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman alias Memorandum of Understanding (MoU) yang diteken pada 28 April lalu. Menteri Perhubungan (Menhub), Ignasius Jonan dalam sambutannya mengatakan, setelah dilakukannya penandatanganan PKS tersebut, pembagian tugas antar instansi menjadi lebih detail. Kemenhub akan melaksanakan pembangunan proyek menggunakan APBN. Lalu PT KAI kebagian tugas menyiapkan lahan untuk depo serta pengoperasionalan moda transportasi tersebut.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis

Sementara membantu kelancaran pembangunan dan juga proses perizinan. Kemenhub juga akan melakukan persiapan lebih intens, di antaranya melakukan lelang untuk pembangunan sarana dan pengadaan sarana keretanya, juga reaktivasi jalurnya. Untuk melakukan itu semua, Menhub Jonan menyebut estimasinya membutuhkan waktu paling lama tiga tahun.

“Bu wali mintanya dua tahun. Tapi yang paling lama itu pengadaan keretanya. Pokoknya kita upayakan secepatnya. Mudah-mudahan dua tahun sudah jadi ,” tegas Jonan.

Disampaikan Menhub, bila terealisasi, Surabaya akan menjadi kota pertama di Indonesia yang memiliki transportasi massal berupa . Menhub sudah mencanangkan, setelah Surabaya, berikutnya adalah LRT di Jabodetabek dan Palembang. Menurutnya, dengan adanya , warga Surabaya akan memiliki lebih banyak pilihan moda.

Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall

Meski begitu, Menhub mengingatkan agar sedini mungkin melakukan sosialisasi kepada warganya perihal proyek ini.

“Karena ini ini moda baru, dan jalurnya bersinggungan dengan jalan raya. Saya sarankan Pemkot melakukan sosialisasi mulai sekarang. Termasuk tentang perlunya disiplin berlalu lintas bila nanti sudah difungsikan,” sambung Menhub.

Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia ini juga berharap, bila sudah jadi, Pemkot bisa memberikan subsidi agar harga tiketnya lebih terjangkau oleh masyarakat. Menurutnya, bila tidak disubsidi, tiket untuk sekali jalan akan berkisar antara Rp 15 ribu dan Rp 20 ribu. “Itu kalau nggak ada subdisi. Tapi kalau Pemkot sediakan subsidi, maka tarifnya akan lebih murah,” sambung menteri kelahiran Surabaya ini.

Baca Juga: Kampung Madani di Krembangan, Wujud Semangat Gotong Royong Masyarakat

Merespon harapan tersebut, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menyebut bahwa untuk hitung-hitungan berapa besaran tarif , domainnya ada di PT KAI yang akan menghitung berapa kebutuhan untuk operasional .

Namun, wali kota memastikan bahwa tarif akan terjangkau. Ini karena pembangunan ditanggung oleh negara memakai APBN dari gambaran awal yang akan dijalankan oleh investor. “Harusnya tarifnya lebih murah. Dulu kita ngitung awalnya uang investor jadi harus kembalikan ke investor sama biaya operasional. Ini kan uang APBN. Jadi kita tinggal biaya operasional saja,” ujar wali kota.

Terkait sosialisasi, wali kota juga menyebut Pemkot sudah melakukannya kepada warga dan juga sopir angkutan kota mulai 2012 lalu. Ke depan, Pemkot akan lebih intens dalam melakukan sosialisasi dengan menggandeng tim dari Universitas Airlangga.

Baca Juga: Eri Cahyadi Terbitkan SE Larangan Judi Online di Lingkungan Pemkot Surabaya

“Kami ada tim dari Unair yang ahli dalam masalah sosial seputar AMC. Tim ini yang akan turun untuk melakukan sosialisasi bagaimana perpindahan antar moda dan juga bagaimana cara naiknya,” sambung wali kota.

Sementara Bambang Haryo, anggota Komisi VIi DPR RI menegaskan bahwa terwujudnya transportasi massal di sebuah kota, bergantung pada kemampuan dan kemauan dari pemerintah kotanya. “Dan saya melihat Pemkot cukup serius. Apalagi didukung menteri yang asal Surabaya, Dirjen Kereta Api nya juga dari Surabaya,” ujarnya.

Bambang juga berharap Pemkot all out melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Menurutnya, Dinas Perhubungan Kota Surabaya harus mulai merencanakan sedari sekarang agar tidak ada kendala di masa mendatang ketika beroperasi. “Tapi memang, masyarakat sekarang ini mulai sangat membutuhkan transportasi publik. Mereka ingin ke kantor nggak perlu naik transportasi pribadi seperti di negara lain,” sambung dia.

Baca Juga: Siapkan Skema Pemanfaatan Wisma Karanggayam, Eri Berharap Bisa Angkat Performa Persebaya

Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Agus Imam Sonhaji mengatakan, PKS tersebut mampu mempercepat pelaksanaan proyek. Setelah PKS, anggaran di Kemenhub dapat difokus kan pada penyelesaian detail engineering desain (DED). Dengan demikian, lelang fisik dapat dimulai akhir tahun ini atau setidaknya awal tahun depan. Proses lelang diprediksi memakan waktu dua bulan. Setelah itu, pembangunan dapat dilaksanakan.

Agus melanjutkan, pengembangan angkutan akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama, pengembangan angkutan massal ini dimulai dari depo lama di Bumiharjo, Joyoboyo melewati Jl. Raya Darmo hingga ke utara sampai persimpangan Jl. Indrapura – Jl. Rajawali. Di sepanjang jalur tersebut akan dibangun titik-titik halte/shelter yang letaknya strategis dengan pusat kegiatan masyarakat metropolis.

Selanjutnya, pada tahap kedua, rencana pengembangan ini akan diintegrasikan dengan Pelabuhan Tanjung Perak. Bahkan, kata Agus, ada pula rencana cadangan yang melanjutkan pengembangan hingga Terminal Purabaya via frontage road Ahmad Yani sisi barat.

Baca Juga: Cegah Judi Online, Pemkot Surabaya Siapkan Surat Edaran dan Sosialisasi ke Sekolah

Mantan Kabag Bina Program dan Kepala Dinas Cipta Karya ini menampik jika progres pembangunan berjalan lambat. Dia menjelaskan, sejak pertemuan dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pada 23 November 2013, Pemkot secara intens terlibat dalam rapat koordinasi yang melibatkan satker kemenhub di Surabaya dan PT. KAI. Hal-hal yang dibahas meliputi pematangan trase, pembahasan mekanisme tiket, penyiapan lahan, termasuk pemantapan naskah PKS yang akan

ditandatangani nanti. Tak hanya itu, Pemkot menggandeng perguruan tinggi, juga telah menelusuri kembali jalur lama di Surabaya dengan alat ground penetrating radar (GPR). Semua itu menjadi suatu kesatuan pemantapan proyek . “Berbagai upaya pengkajian dan pematangan rencana proyek dibahas detail agar di kemudian hari tidak ada masalah pasca pembangunan,” kata Agus. (yul/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO