MALANG, BANGSAONLINE.com - Janji Presiden Jokowi saat Pilpres terkait penetapan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional, terus menggeliat. Melalui lukisan sindiran bertema "Nadzar Presiden", pencetus Hari Santri, KH. Thoriq Bin Ziyad mengingatkan Jokowi, Rabu (7/10) siang dari Kampus Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Kepanjen, Kabupaten Malang. KH Thorig Bin Ziyad akan mengirimkan lukisan tersebut ke Jokowi.
Menurut Gus Thoriq sapaan akrab pencetus Hari Santri yang juga pengasuh pondok pesantren Babussalam di Desa Banjarejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, dalam penyerahan lukisan juga diwarnai dengan pernyataan 9 resolusi santri. Hal itu sebagai bentuk mengingatkan pada janji Presiden untuk meresmikan Hari Santri Nasional (HSN).
"Kami bukan menagih janji Presiden, hanya mengingatkan jika Presiden memiliki nadzar untuk meresmikan HSN," tegas Gus Thoriq.
Dijelaskan, lukisan itu sebagai ucapan terimakasih kaum santri kepada Negara yang akan memberikan satu hari untuk merayakan Hari Santri Nasional.
"Bagi kami diberi satu hari untuk merayakan HSN adalah sebuah penghargaan yang luar biasa hingga bisa mengingat perjuangan santri dalam membela kemerdekaan Negeri kami," jelas dia.
Gus Thoriq melanjutkan, lukisan "Nadzar Presiden" dikerjakan pada 17 Agustus 2015 setelah salat Isya' lalu dan tuntas 10 Dzulhijjah setelah salat Iedul Adha. Diharapkan pengiriman lukisan untuk Presiden ini juga mampu untuk menggugah kalangan santri di seluruh Indonesia.