Sekretariat Gafatar Lamongan Sudah Ditinggal Pengurusnya

Sekretariat Gafatar Lamongan Sudah Ditinggal Pengurusnya Warga di Jombang saat melihat tabloid Gafatar. foto: antara

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Meski ditolak saat melakukan pendaftaran di Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Lamongan, namun keberadaan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Lamongan tetap ada. Bahkan memiliki Sekretariat di Jalan Sunan Drajat Desa Sidodadi Kecamatan Lamongan.

Namun, kini rumah yang sempat dijadikan tempat servis lampu dan alat elektronik tersebut sejak enam bulan yang lalu ditinggal penghuninya entah ke mana.

Subeki, salah seorang Satpam yang bertugas di kantor sebelah dengan bekas kantor Gafatar tersebut mengatakan, penyewa rumah itu dikenalnya Muhammad Miftah. "Pak Miftah itu pintar elektronik, dikenal sebagai tukang servis lampu bekas. Dan rumah ini dijadikan sekretariat Gafatar," ujarnya, Kamis (14/1).

Dikatakan Subeki, Miftah tidak lama menempati rumah kontrakanya tersebut, hanya beberapa bulan saja. Selanjutnya dia pamit pindah ke Kalimantan. "Meski Pak Miftah sudah tidak ada, tapi kantor masih digunakan aktivitas Gafatar," ujarnya.

Masih menurut Subeki, tidak hanya dirinya yang mengetahui apabila rumah tersebut dijadikan markas Gafatar, tetangga yang lainya juga mengetahui aktivitas mereka. "Kalau sedang berkumpul, semuanya memakai kaos Gafatar," ujarya.

Terkait Gafatar, kata Subeki dirinya belum tahu betul karena ketika dirinya mempertanyakan kepada Miftah, dijawab dengan singkat kalau Gafatar itu gerakan sosial kemasyarakatan. "Pak Miftah bukan orang yang tertutup, tetapi ketika ada pertemuan dengan anggotanya, baru pintu sekretariatnya ditutup rapat," jelasnya.

Sementara, Kepala Bakesbangpol Lamongan, Sudjito ketika dikonfirmasi membenarkan kalau Gafatar pernah mencoba untuk mendaftarkan ormasnya ke Bakesbangpol Lamongan.

Saat itu kata Sudjito, Gafatar Lamongan tidak mengantongi surat keterangan terdaftar (SKT) dari Kesbangpol Lamongan. Proses pendaftaran tersebut dilakukan 2 tahun lalu. "Dua tahun lalu, Gafatar pernah mendaftar tetapi kita tolak," ujarnya. (lmg1/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO