Usai Sebabkan Mual dan Muntah, Warga Ancam Tutup Sumur Pad A JOB PPEJ

Usai Sebabkan Mual dan Muntah, Warga Ancam Tutup Sumur Pad A JOB PPEJ Warga menunjukkan lokasi munculnya bau busuk dari lokasi Pad A JOB PPEJ. foto: eki nurhadi/ BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Warga sekitar pengeboran migas Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB PPEJ) di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Bojonegoro masih trauma usai mual dan muntah-muntah paska mencium bau busuk dari tapak sumur Pad A JOB PPEJ, kemarin sore. Hingga kini masih ada warga yang tergolek lemah di rumahnya masing-masing. 

"Kepala saya masih pusing sekali mas, badan juga masih lemas," ujar salah satu korban, Fitriyani (26), warga Rt 01/ Rw 01 Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Bojonegoro, Senin pagi (18/1/16).

Dia menceritakan, bau mirip telur busuk itu muncul sekira pukul 16.30 WIB kemarin (17/1), namun bau itu bertambah menyengat sekitar pukul 17.25 WIB. "Baunya menyengat sekali, sekali mencium langsung munyeng (mual)," jelas dia.

Bau itu, kata dia, berasal dari gas flare (pembakaran gas) di tapak sumur Pad A JOB PPEJ yang lokasinya hanya berjarak 50 meter dari perkampungan warga Rt01/Rw01. Selang beberapa jam paska munculnya bau busuk itu, operator langsung menghentikan flaring. "Beberapa warga langsung meluruk lokasi meminta flare untuk dimatikan," kata dia.

Dia dan warga lain yang menjadi korban bau busuk itu meminta pihak operator memberikan kompensasi baik uang maupun barang lainnya, serta meminta operator lebih memperhatikan keamanan warga sekitar.

"Saya tau itu penting (flaring), itu proyek milik pemerintah juga paham, tetapi operator harus tau juga bagaimana dampaknya jika ada kejadian seperti ini. Saya kasih tempo dua hari, kalau tidak diberikan kompensasi kami beserta warga lain akan menutup paksa lokasi sumur JOB PPEJ," tegas dia.

Sementara itu, warga yang mengalami mual pagi tadi juga mendapatkan pemeriksaan dari medis JOB PPEJ. Namun, beberapa petugas yang mendatangi rumah korban itu justru mendapat caci maki dari para korban.

"Mbok yao dipreini pak pembakarane, warga wes gak kuat (Dihentikan sajalah pembakaran gas flarenya, warga sudah tidak kuat)," ujar Kasdi salah satu warga sekitar. (nur/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO