Selain Minta Flare Dimatikan, Warga Ngampel Juga Tagih Dana Kompensasi

Selain Minta Flare Dimatikan, Warga Ngampel Juga Tagih Dana Kompensasi Warga saat mendatangi lokasi PAD A JOB PPE untuk menagih dana kompensasi. foto: eki nurhadi/ BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Puluhan warga RT/RW 01 Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Bojonegoro yang mendatangi lokasi PAD A Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) selain meminta flare dimatikan juga menagih dana kompensasi yang dijanjikan operator, Senin malam (25/1/16).

Kompensasi itu setelah operator JOB PPEJ Blok Tuban melakukan aktivitas pembakaran gas suar (flare) yang menyebabkan bau tidak sedap sejak dua bulan lalu. Selain itu, puluhan warga juga ingin bertemu tim teknis yang menangani flare tersebut.

"Beberapa waktu lalu kami diajak diskusi JOB PPEJ, di situ disepakati akan diberi dana kompensasi senilai Rp 800.000 per keluarga (KK) tetapi sampai sekarang belum diberikan," ujar salah satu warga, Sutaji.

Puluhan warga Ngampel itu mendatangi PAD A secara bergelombang. Warga mulai berdatangan sekira pukul 18.30 WIB hingga semua berkumpul pada pukul 19.25 WIB. Kurang lebih ada sebanyak 70 orang yang berkumpul di depan pintu masuk PAD A.

Perwakilan JOB PPEJ, Nur Hasyim mengatakan, setelah puluhan warga mendatangi lokasi PAD A, flare langsung dimatikan. Itu dilakukan untuk mengantisipasi marahnya warga. Sebab, jika flare itu nyala, maka bau tidak sedap akan menyembul lagi.

"Saya minta masyarakat bersabar. Kami tetap akan sampaikan tuntutan warga ke pimpinan," katanya. (nur/rev)

BACA: Hirup Bau Busuk Lagi, Warga Ngampel Geruduk Lokasi PAD A JOB P-PEJ

Bikin Warga Mual dan Muntah, JOB PPEJ Berdalih Bau dari PAD A tidak Berbahaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO