SUMENEP, BANGSAONLINE.com – Warga kepulauan Sapudi Sumenep mengeluhkan aliran listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD) yang dikelola PLN. Sebab, aliran listrik tidak normal seperti yang diharapkan warga. Listrik menyala selama 12 jam saja, terhitung dari pukul 17.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB.
Anggota DPRD Sumenep, Akhmad Zainur Rahman, memaparkan kondisi itu sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Tapi hingga kini, hal itu terkesan dibiarkan. Padahal warga di pulau yang terdiri dari Kecamatan Nonggunong dan Gayam sangat membutuhkan aliran listrik selama 24 jam layaknya warga di daerah daratan.
Baca Juga: Kapal Express Bahari Tiba di Sumenep, Segera Disiapkan untuk Pelayaran Perdana
“Banyak aktivitas warga yang membutuhkan aliran listrik,” papar politisi Partai Demokrat asal kepulauan itu.
Selain tidak menyala selama 24 jam, tutur Rahman, warga juga harus bergantian menikmati fasilitas listrik itu. Misalnya hari ini menyala, maka besok cenderung bisa dipastikan tidak akan menyala. Aktivitas warga yang sepenuhnya disokong menggunakan listrik, akhirnya terbengkalai, seperti ketika hendak menggunakan pompa air.
Setelah ditelisik lebih jauh, lanjut Rahman, aliran listrik tidak normal karena kapastias mesin tidak sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, pasokan solar untuk mesin PLTD tersendat-sendat. Oleh karena itu, dia berharap pihak terkait segera mencarikan solusi untuk persoalan listrik yang dialami warga Sapudi itu.
Baca Juga: Polres Sumenep Hentikan Proses Penyidikan Dugaan Pungli Kenaikan Pangkat PNS, ini Alasannya
“Kasihan sekali. Warga Pulau juga membutuhkan listrik. Seharusnya pihak terkait menjadikan hal ini sebagai sesuatu yang urgen,” tandas Rahman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News