TKW Asal Malang Tewas di Cina, Keluarga Tuntut segera Diotopsi

TKW Asal Malang Tewas di Cina, Keluarga Tuntut segera Diotopsi SEMASA HIDUP: Eka Suryani. foto: bjt

MALANG, BANGSAONLINE.com - Jenazah Eka Suryani (23) Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Malang, yang tewas di Fujian China, pada 23 Januari 2016, tiba di Malang, Jumat (26/2) sekitar pukul 12.00 WIB. Jenazah dibawa ambulan dari bandara Juanda menuju Kamar Mayat RSSA Malang dengan didampingi suami almarhumah Indra Teguh Wiyono.

Beberapa keluarga juga turut mendampingi kedatangan jenazah Eka Suryani. Terlihat perwakilan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Tenaga Kerja dan perwakilan Konjen Guangzhou China juga datang ke Malang menghantar jenazah Eka Suryani.

Kuasa hukum keluarga, Bahkti Reza Hidayat mengatakan suami Almarhumah nampak terpukul dengan kepergian istri tercintanya, ia menemani jenazah di mobil ambulan. "Rombongan keluarga dan perangkat desa juga turut menjemput jenazah Eka di Juanda. Kami ingin segera ada proses otopsi karena pihak Polres Malang mengizinkan otopsi dilakukan di RSSA Malang," ujarnya.

Pihaknya juga mengatakan sudah berkordinasi dengan Polres Malang untuk melakukan otopsi. "Kemarin ketika hari Kamis kita sudah berkordinasi dengan Polres Malang. Hari ini akan di otopsi," jlentrehnya.

Sebelumnnya, Kasatreskrim Polres Malang, AKP Adam Purbantoro, Kamis (25/2) pada awak media menuturkan, pihaknya sempat menanyakan pada keluarga korban. Menurut suami korban, memang menolak dilakukan otopsi di Cina. Kemudian karena alasan tertentu, meminta surat-surat untuk dilakukan otopsi di sini.

“Kita sudah tindaklanjuti hingga sampai ke Polda Jatim dan Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri atau Interpol,” paparnya, dikutip dari beritajatim.com.

Menurut Adam, setelah jasad korban tiba di Juanda, memang langsung dibawa ke Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA), Kota Malang. “Sejauh ini sudah kami koordinasikan dengan pihak-pihak terkait. Apakah nanti akan diotopsi, ya kita lihat dulu kondisi jenasahnya seperti apa,” beber Adam.

Ia melanjutkan, setelah melihat kondisi jenazah lebih dulu, baru dilakukan tindakan. Jika jenasah korban sudah diotopsi, otomatis tidak perlu dilakukan otopsi ulang. Tapi langsung dilakukan pemakaman.

“Diotopsi atau tidaknya, kita lihat dulu jenasahnya besok. Tapi kalau memang sudah diotopsi dari Cina atau Hongkong, ya sudah. Tidak perlu diotopsi lagi,” ujarnya.

Kalau memang jenasah setelah dilihat sudah dilakukan otopsi, hasil otopsi itulah yang nantinya, akan dilaporkan dan diserahkan pada Divisi Hubungan Internasional (Interpol). “Seperti apa proses hukumnya, yang pasti kita lihat jenasahnya dulu,” pungkasnya. (bjt/sta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO