Festival Belok Kiri di Taman Ismail Marzuki Dibubarkan Paksa

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Ratusan massa yang mengatasnamakan Gerakan Pemuda Cinta Bangsa (GPCB) menggelar aksi unjuk rasa menolak Festival Belok Kiri. Pantauan di lapangan, massa gabungan dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jaya Raya, Himpunan Mahasiswa Al-Washliyah (HIMMAH), Gerakan Pemuda Islam (GPI) ini mendatangi taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta, tempat dilangsungkan festival tersebut.

Festival ini sendiri digelar di Galeri Cipta II Taman Ismai Marzuki mulai hari ini, 27 Februari -10 Maret 2016.

Mereka menolak kegiatan tersebut karena dianggap merupakan komunis gaya baru, yang dikemas dalam bentuk Seni, Festival dan Diskusi. Massa yang berjumlah sekitar ratusan tersebut melakukan orasi di halaman taman Ismail Marzuki, sambil meminta agar kegiatan yang akan dibuka Sabtu (27/02) sore ini dihentikan.

Ratusan masa tersebut bahkan mengancam akan melakukan sweeping apabila festival tetap digelar. "Kami tidak akan membiarkan pihak manapun yang berusaha menghancurkan kesatuan pemuda Indonesia, karena kami sudah memiliki ikrar "Sumpah Pemuda". Kami tidak menerima ideologi yang menghalalkan bentuk kekerasan dalam perjuangannya. Kembali kepada kesatuan dan persatuan bangsa NKRI dan kembali kepada UUD 1945 murni," tutur Nanang Kosim, koordiantor Aksi, Sabtu (27/02) siang.

Aparat Kepolisan Metro Senen kemudian melakukan mediasi antara massa dengan pihak pengelola TIM. Berdasar hasil mediasi, Kepala UPT Pusar Kesenian Jakarta TIM, Imam Hadi Purnomo, akhirnya tidak memberikan izin terhadap festival tersebut dengan alasan pertimbangan keamanan.

"Saya sebagai Kepala PKJ TIM dengan ini tidak mengizinkan kegiatan itu, dan surat resmi sudah kita layangkan kepada panitia," tutur Imam saat dialog dengan massa unjuk rasa.

"Saya tidak mau berdebat, silahkan. Kami tidak mengizinkan, saya punya wewenang di sini," tegas Imam, saat didesak Doloraso Sinaga perwakilan panitia Festival Belok Kiri. (jkt1/rev).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News