Panitia: Festival Belok Kiri akan Tetap Digelar

Panitia: Festival Belok Kiri akan Tetap Digelar Dita Indah Sari, aktivis sekaligus perwakilan panitia Festival Belok Kiri saat membacakan keterangan persnya di Area Parkir Kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Sabtu (27/02). foto: rakisa/ BANGSAONLINE

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Meski ditolak oleh ratusan aktivis massa dari Gerakan Pemuda Cinta Bangsa (GPCB), panitia menyatakan tetap akan menggelar Festival Belok Kiri. Sebelumnya pihak pengelola UPT Pusat Kesenian -TIM (Taman Ismail Marzuki) dan pihak Kepolisian menghentikan kegiatan tersebut yang sedianya berlangsung di Galeri Cipta II TIM, 27 Februari-10 Maret mendatang.

Panitia mengatakan bahwa kegiatan akan dipindah ke LBH , Jalan Diponegoro, Pusat. Dalam konferensi persnya, Dita Indah Sari, perwakilan panitia menyesalkan penolakan dari massa GPCB tersebut. Ia menganggap telah terjadi pengekangan dan pengebirian hak warga negara untuk berekspresi dan berpendapat.

"Dengan sangat menyesal, kami panitia Belok Kiri Fest menyatakan bahwa kegiatan kami dibatalkan untuk diadakan di Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki. Namun kami akan tetap melaksanakan dan sedikit perubahan dan improvisasi bahwa pembukaan festival akan tetap dilaksanakan malam ini di LBH ," tutur Dita, di Area Parkir Kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Sabtu (27/02) sore.

Dikatakannya, peristiwa ini hanyalah satu dari begitu banyak pembatasan kebebasan warga negara untuk berkumpul dan berekspresi oleh pihak-pihak tertentu.

"Aparat seharusnya melindugi hak-hak, akan tetapi justru ikut serta membatalkan digelarnya acara ini Galeri Cipta II," tegas Dita. Ia juga menyayangkan terkait proses izin yang dianggapnya dipersulit.

"Perubahan ini kami anggap sebagai kemunduran dari TIM sebagai oase kebudayaan. Kegiatan Belok Kiri Fest tentu jauh dari upaya memecah belah bangsa sebagaimana dinyatakan oleh beberapa pihak. Lebih dari itu justru kegiatan kami adalah mengajak segenap masyarakat untuk secara kritis membaca ulang sejarah Indonesia, kami mencoba membuka sejarah yang ditutupi oleh kepentingan orde baru," tuturnya.

Masih dijelaskannya, acara ini jauh dari niat menggugat TAP MPR Nk.26 Tahun 1966. Kata kiri, masih kata Dita, digunakan dalam kegiatan ini tidak serta merta sama dengan komunis.

Seperti diketahui, Festival Belok Kiri merupakan serangkaian kegiatan pameran, diskusi dan lokarya serta pertukaran pengalaman dan gagasan-gagasan kiri. Dalam festival ini juga diluncurkan buku "Sejarah Gerakan Kiri di Indonesia untuk Pemula" yang digelar oleh aktivis kiri seperti Dolorase Sinaga (seniman dan dosen IKN), Dita Indah Sari, dan lainnya.

Acara ini sedianya digelar 27 Februari-10 Maret di Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki, Pusat. Namun acara ini mendapat penolakan sejak Jum'at (26/02) oleh Gerakan Pemuda Cinta Bangsa (GPCB), yang merupakan gabungan dari elemen Pemuda dan Mahasiswa . Puncaknya, mereka menggelar aksi unjuk rasa menolak kegiatan tersebut karena dinilai memecah belah elemen bangsa dan disinyalir merupakan kegiatan terselubung berbau komunis. (jkt1/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pencuri Handphone di Konter Pulsa Tanjung Priok Terekam CCTV':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO