Korban Santri Keracunan di Jombang Bertambah, Dinkes Ambil Sampel Makanan

Korban Santri Keracunan di Jombang Bertambah, Dinkes Ambil Sampel Makanan Indah Fajaryati, Kasi Surveilance dan Epidimologi Kesehatan Khusus Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang saat memberikan keterangan di ruangannya, Selasa (21/6). foto: ROMZA/ BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Santri Mambaul Hikam Desa Jatirejo, Kecamatan Diwek yang menjadi korban keracunan massal saat buka puasa bersama bertambah. Korban yang awalnya 25 santri, hingga Selasa (21/6) sudah menjadi 29 orang dirawat di Puskesmas Cukir.

Indah Fajaryati, Kasi Surveilance dan Epidimologi Kesehatan Khusus Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, mengatakan, awalnya korban keracunan massal tersebut hanya 25 orang. Namun, pada hari Senin (20/6) sore bertambah 4 orang.

"Jadi, sekarang total korban menjadi 29 orang yang masih menjalani perawatan di Puskesmas Cukir," katanya saat ditemui di kantornya, Selasa (21/6).

Ia menjelaskan, selain para santri Ponpes Mambaul Hikam, korban keracunan yang menjalani perawatan di puskesmas cukir, sebagian adalah warga sekitar pondok. Diduga, mereka juga terkena keracunan usai menyantap makanan yang diberikan panitia buka puasa itu.

"Yang ikut buka puasa itu juga siswa di pondok tersebut. Tapi tidak tinggal di asrama. Karena rumahnya di sekitar pondok. Kami menduga, itu akibat makanan soto ayam yang disantap saat buka bersama itu. Karena warga yang keracunan, juga mengkonsumsi makanan soto itu," jelasnya.

Menurut Fajaryanti, kuat dugaan jumlah korban keracunan massal yang terjadi saat buka puasa bersama itu, tidak hanya berjumlah 29 orang. Sebab, dalam acara tersebut, dihadiri 150 santri dan seluruhnya mengkonsumsi makan soto.

"Kemungkinan memang lebih banyak. Namun karena kegiatan itu pada akhir pekan, selanjutnya para santri juga sudah pulang ke tempat masing-masing dan kebanyakan mereka dari luar kota, sehingga kami kesulitan untuk melakukan pendataan," terangnya.

Fajar mengaku, Dinkes Jombang sudah mengambil berbagai langkah ke depan guna menindaklanjuti peristiwa tersebut. Yakni dengan melakukan pengambilan sample terhadap makanan yang dikonsumsi para korban.

"Kita sudah ambil sambil sampel makanan berupa daging ayam untuk soto, telur dadar serta rawon, untuk dilakukan uji laboratorium. Paling cepat 1 minggu hasilnya sudah keluar, sehingga nanti dapat diketahui apa penyebabnya," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, puluhan Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Hikam Desa Jatirejo, Kecamatan Cukir, Kabupaten Jombang, terpaksa dilarikan ke puskesmas cukir, Senin (20/6). Diduga para santri ini mengalami keracunan usai menyantap makanan saat buka puasa bersama sehari sebelumnya. (jbg1/dio/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO