Rachmawati dan Eko Sandjojo Dituduh Makar, Gerindra Siap Pasang Badan

Rachmawati dan Eko Sandjojo Dituduh Makar, Gerindra Siap Pasang Badan Rachmawati Soekarnoputri didampingi Yusril Ihza Mahendra memberikan keterangan di kediamanya.

"Saya barusan bertemu dengan Jamran dan Rizal, Alhamdulillah keduanya sehat dan kami sempat berbincang sebentar," kata Yusril.

Yusril menuturkan, saat ia datang, Jamran dan Rizal tengah diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Makar dan pelanggaran UU ITE lainnya, Sri Bintang Pamungkas. Yusril pun menegaskan bahwa saat ini ia bergabung dengan Tim Hukum dari Alumni Universitas Jayabaya yang selama ini mendampingi Jamran dan Rizal.

"Saya bergabung dengan Tim Hukum dari Alumni Universitas Jayabaya untuk mendampingi dan menjadi penasehat hukum Jamran dan Rizal, begitu juga sejumlah advokat dari Ihza & Ihza Law Firm," katanya.

Yusril menambahkan, pihaknya juga akan segera mengurus pengajuan penangguhan penahanan bagi keduanya. Ia akan meyakinkan polisi bahwa keduanya akan kooperatif dan menghormati proses hukum.

"Saya dan tim advokat lainnya akan berupaya maksimal untuk membantu Jamran dan Rizal agar penanganan perkara mereka adil dan proporsional," kata Yusril.

Jamran dan Rizal ditangkap Kepolisian Daerah Metro Jaya pada 2 Desember 2016. Keduanya ditangkap karena diduga melanggar UU ITE.

Mereka terbukti aktif menyebarkan informasi yang berpotensi penghasutan dan memicu keributan karena SARA di media sosial Facebook. Mereka dijerat pasal 28 ayat 2 jucto pasal 45 ayat 2 tentang UU ITE.

PDIP Tak Yakin

Di sisi lain, penangkapan 11 aktivis oleh kepolisian karena diduga berencana melakukan penggulingan terhadap pemerintahan atau makar pada 2 Desember 2016, termasuk Rachmawati Soekarnoputeri, putri Presiden pertama Indonesia, Soekarno terus menuai beragam komentar.

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, tak percaya dengan kemampuan para aktivis tersebut untuk bisa berbuat makar terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Tapi saya juga enggak begitu yakin orang-orang yang sekarang diduga melakukan makar. Saya juga enggak percaya (mereka) punya kemampuan untuk melakukan makar," kata Masinton.

Terkait adanya penyandang dana untuk gerakan makar yang sudah terendus Polri, Masinton mengaku heran. Menurut politikus PDIP itu, penyandang dana tersebut salah menggelontorkan dana itu kepada Rachmawati cs. "Mungkin bandarnya aja salah kasih kali," ungkapnya.

Sedangkan Presiden PKS Sohibul Iman menyatakan, tuduhan permufakatan jahat dan makar yang menjerat Rachmawati dan kawan-kawan terlampau berat.

Dia mengusulkan kepada pihak Kepolisian untuk lebih memilih jalan dialog dalam menyelesaikan kasus ini.

"Dugaan itu sangat berat, lebih bagus dikembangkan suasana dialog. Saya rasa mereka adalah orang-orang yang bisa diajak dialog," pungkasnya. (rmol/mer/tic/lan)

Sumber: rmol.co/merdeka.com/detik.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO