JAKARTA, BANGSAONLINE.com - TNI akan menghentikan seluruh kerja sama dan latihan militer dengan Australia untuk sementara. Mabes TNI menegaskan seluruh kerja sama akan dikaji kembali sebelum TNI bersedia membuka kembali hubungan dengan Australia.
"Bukan hanya latihan militer, tetapi seluruh kerja sama dengan Australia," kata Kapuspen TNI Mayjen Wuryanto seperti dilansir Merdeka.com, Rabu (4/1).
BACA JUGA:
- Halal Bihalal Akbar TNI-Polri, Berikut Pesan Danrem 081/DSJ
- Wujudkan Ketahanan Pangan, Pangdam V/Brawijaya Panen Raya Padi di Ngawi
- Silaturahim dengan TNI, Kiai Asep Cerita Prestasi 280 Santri Lolos PTN Lewat SNBP
- Wujud Sinergitas dan Lingkungan Bebas Halinar, Rutan Magetan Gelar Apel Siaga Bersama TNI-Polri
Wuryanto menjelaskan penyebab penghentian sementara ini karena masalah teknis dan turun naiknya hubungan bilateral antara kedua negara.
Saat dikonfirmasi adanya pelecehan terhadap lambang negara Pancasila saat Prajurit Kopassus tengah melatih pasukan khusus di Australia, Wuryanto tak menampik. Tapi dia tak menjelaskan detilnya.
"Ya ada masalah itu dan ada beberapa hal yang masih harus kita kaji lagi agar hubungan kerja sama ini menguntungkan kedua belah pihak," tutupnya.
Sebelumnya, TNI secara rutin menggelar latihan bersama dengan Australia. Salah satu yang sering berlatih adalah Kopassus TNI AD.
Sementara Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku belum mendapatkan laporan utuh terkait hal itu. Dalam waktu dekat, Ryamizard berencana menemui Menteri Pertahanan Autralia untuk membahas persoalan ini.
"Saya belum ngomong. Nanti saya ngomong dengan Menhannya dulu ya. Memang, seharusnya saya kemarin ke sana. Belum karena Menhan-nya lagi di rumah sakit, mungkin bulan ini akhir saya ke sana," kata Ryamizard di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, dikutip dari Detik.com Rabu (4/1).
Ryamizard meminta semua pihak tidak gegabah menyikapi persoalan ini selama belum mengetahui persis duduk persoalannya. Dia tidak ingin hubungan kedua negara menjadi renggang meski diakuinya bisa saja kerja sama militer maupun bilateral ditunda.
"Makanya kita lihat dulu benar-benar, jangan sepihak ya. Baru saya dengar itu saja. Hubungan kita dengan Australia lagi baik-baik saja ya, kita lihat dulu. Jangan gegabah. tunda enggak apa-apa. Kalau tunda kan bisa," kata Ryamizard tanpa meneruskan pembicaraannya.
Ryamizard enggan berspekulasi mengenai keputusan TNI menghentikan sementara kerja sama militer dengan militer Australia.
"Enggak-enggak, kalau yang saya lihat begini, dia kan belajar, dia kan gunting-gunting apa, di apa, media segala macam, itu kali," ucapnya.
Namun demikian, Menhan mengakui adanya anggota Australian Defence Force (ADF) yang diduga menghina dasar negara Indonesia, Pancasila. Ryamizard menyebut ADF telah memberikan sanksi bagi anggotanya yang melakukan penghinaan terhadap Pancasila.
"Itu kan yang letnan saja apa belajar bahasa, kemudian sudah ditegur, sudah dihukum itu," kata Ryamizard.