Cuaca Tak Menentu, Penderita DBD di RSUD Wahidin Sudirohusodo Mulai Meningkat

Cuaca Tak Menentu, Penderita DBD di RSUD Wahidin Sudirohusodo Mulai Meningkat

KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Hujan yang terjadi hampir setiap hari selama dua bulan terakhir membuat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Mojokerto mulai meningkat. Itu terlihat dengan adanya 14 penderita DBD anak yang dirawat di RSUD Wahidin Sudirohusodo.

Adanya DBD ini hampir semuanya dialami anak-anak. Di RS yang jadi rujukan warga Kota dan Kabupaten Mojokerto itu, penderita DBD anak dirawat di Ruang Kertawijaya. Di ruang itu, ada dua penderita DBD anak dari Kota Mojokerto yang dirawat.

Seperti penuturan Ummu Salamah (35), warga Prajurit Kulon, dia terpaksa membawa anaknya, Inayah (4,5) ke RS karena badannya panas tinggi. "Anak saya lalu diperiksa darahnya dan diketahui trombositnya turun," katanya kepada wartawan, Senin (23/1).

Perempuan berkacamata ini menuturkan, dari pengecekan darah itu juga, dipastikan anaknya terkena tipus dan DBD. Dengan kondisi ini, Inayah terpaksa harus mendapat perawatan intensif di RS dan diberi infus. "Iya, dia harus menginap di RS hingga kondisinya membaik," ujarnya.

Hal serupa juga dialami anak lain bernama Moh Bilal (0,7). Menurut nenek Bilal, Siti Fatimah (60) warga Jl Sinoman Kota Mojokerto, kondisi cucunya menurun sejak lima hari lalu karena panas tinggi.

Kemudian pada dua hari lalu, muncul bintik pada sebagian wajahnya. "Kami lalu membawanya ke RS dan memeriksa darahnya," urainya. Sampai saat ini, dia memang masih menunggu hasil pemeriksaan darah itu. Namun melihat kondisi cucunya seperti itu, dia menduga Bilal terkena DBD. "Makanya, sembari menunggu pemeriksaan, kami terpaksa rawat inap Bilal," katanya.

Terkait hal ini, dokter jaga di Ruang Kertawijaya RSUD dr Wahidin Sudirohusodo, dr Vita Dwi Wijayanti SpA mengakui, sejak dua bulan terakhir ini, ada peningkatan penderita DBD di RS ini, yang diderita balita dan anak.

"Kondisi penderita DBD ada yang sudah membaik dan keluar RS. Namun ada juga penderita baru yang masuk, termasuk dua penderita dari Kota Mojokerto itu," katanya.

Dari data di RSUD ini, jumlah penderita DBD pada Desember 2016 sebanyak 18 orang dan pada Januari, mulai 1-20 Januari, sudah ada 14 orang. "Ini akan meningkat tren penderita DBD karena masih musim hujan," ujarnya.

Dia pun meminta warga lebih mengintensifkan pola pencegahan dengan 3M, yakni menguras, menutup dan mengubur. Pola itu dengan menguras bak mandi, menutup wadah berisi air, dan mengubur barang tak terpakai ke dalam tanah. "Ini cara efektif untuk mencegah penyebaran nyamuk aedes aegypti pembawa DBD," pungkasnya. (ris/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO