Januari-September, Terjadi 263 Gempa Tektonik di Pacitan

Januari-September, Terjadi 263 Gempa Tektonik di Pacitan Ilustrasi

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Sejauh ini memang belum ada kemampuan ilmu pengetahuan yang bisa memprediksi kapan terjadinya gempa tektonik. Namun perlu diketahui, merujuk hasil penelitian yang pernah dilakukan sebuah lembaga kebencanaan dari Belanda, bahwa di cukup berpotensi terjadinya gempa dengan kekuatan di atas 8 skala richter (SR).

Meskipun itu gempa dalam, akan tetapi potensi terjadinya tsunami cukup besar.

"Memang pernah ada penelitian yang mencatat di berpotensi ada gempa besar. Di kawasan PLTU, diprediksi bisa terjadi gempa dengan kekuatan 8,7 SR. Begitu pun di kawasan lain di bisa terjadi gempa dengan kekuatan 8,5 SR," kata Ratna Budiono, Sekretaris BPBD , Senin (25/9).

Untuk itu, Ratna mengimbau masyarakat tetap waspada. Meski selama ini jarang terasa adanya getaran gempa‎, namun berdasarkan data, dari awal Januari hingga Minggu (24/9) malam kemarin, sedikitnya sudah tercatat sebanyak 263 kali gempa tektonik dengan kekuatan cukup bervariatif.

"Kami mengimbau agar masyarakat paham tentang mitigasi bencana. Sebab soal kebencanaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun masyarakat harus paham bagaimana memitigasi diri sendiri ketika terjadi bencana guna meminimalisir jatuhnya korban jiwa," jelasnya.

"Secara umum Kabupaten memang rawan terjadi bencana alam. Dari ujung utara hingga ujung timur, lapisan tanah gembur lebih dari 3 meter, dengan tingkat kemiringan di atas 30 derajat. Selain itu vegetasinya sangat minim," terangnya.

"Dengan intensitas getaran gempa sesering itu, akan menyebabkan tanah ‎bengkah-bengkah. Kondisi seperti itu apabila intensitas hujan sangat tinggi dan berlangsung lama, tentu sangat berpotensi terjadinya tanah longsor," pungkasnya. (yun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO