BLITAR, BANGSAONLINE.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah Gandusari menyebabkan tebing setinggi 25 meter itu longsor, Selasa (28/11) sore. Longsoran tebing di Dusun Putukrejo, Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari tersebut mengancam dua rumah warga yang berada di bawahnya.
Selain mengancam permukiman, longsoran tebing menutup aliran sungai yang digunakan warga untuk mengairi persawahan setempat seluas 12 hektare.
Baca Juga: Satu Orang Tewas Tertimpa Pohon Tumbang Akibat Hujan dan Angin Kencang di Blitar
"Awalnya hanya sedikit saja tanah yang longsor. Namun karena sejak tiga hari lalu hujan deras terus-menerus, sehingga menyebabkan tebing setinggi 25 meter longsor. Apalagi akar bambu yang menahan air dari atas sudah membusuk," ungkap Ahmad Fatoni kepada wartawan, Rabu (29/11).
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun penghuni dua rumah yang berada tepat di bawah tebing diungsikan ke tempat keluarganya yang jauh dari lokasi. Hal itu untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, karena tanah di atas tebing sudah mulai retak-retak.
"Penghuni rumah sudah pindah ke rumah keluarganya yang jaub dari lokasi karena ditakutkan masih akan terjadi longsor susulan," jelasnya.
Baca Juga: 1 Korban Longsor di Kesamben Blitar Akhirnya Ditemukan
Sementara Kapolsek Gandusari AKP Misdi menjelaskan, di Kecamatan Gandusari ada lima desa yang rawan longsor. Karena daerahnya memang berada dibawah tebing lereng gunung Kelud. Lima desa tersebut diantaranya Ngaringan, Gadungan, Tulungrejo, Semen dan Krisik.
"Kami sudah koordinasi dengan perangkat desa untuk memantau wilayah yang rawan longsor. Karena curah hujan masih cukup tinggi," jelas AKP Misdi.
Untuk menghindari semakin menumpuknya material longsor, warga dibantu sejumlah personil kepolosian Polres Blitar melakukan kerja bakti.
Baca Juga: Dua Korban Tanah Longsor di Kesamben Blitar Ditemukan Tewas
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah Kabupaten Blitar Heru Irawan mengingatkan agar warga mengantisipasi datangnya bencana. Termasuk tanah longsor. Karena informasi dari BMKG Jawa Timur jika hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi hingga akhir Januari 2018.
"Semua potensi bencana bisa terjadi ketika memasuki musim cuaca yang tidak menentu seperti saat ini. Mulai dari banjir, tanah longsor, hingga puting beliung," jelas Heru Irawan. (blt1/tri/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News