Minta Pelatih Percasi Diganti, Orang Tua Atlet Catur di Pacitan Ngeluruk KONI

Minta Pelatih Percasi Diganti, Orang Tua Atlet Catur di Pacitan Ngeluruk KONI Sejumlah orang tua atlet catur saat mendatangi kantor KONI Pacitan.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Sejumlah orang tua atlet sekolah catur Percasi (Persatuan Catur Seluruh Indonesia) Pacitan ngeluruk ke Kantor KONI setempat, Kamis (28/12).‎ Mereka hendak mengajukan surat laporan yang berisi penolakan dan keberatan terkait sistem pelatihan yang diterapkan pelatih catur. Termasuk meminta agar pelatih Percasi diganti.

Selain itu, para orang tua atlet tersebut juga meminta transparansi biaya pembinaan. Karena sejauh ini mereka merasa keberatan jika harus membayar biaya operasional atlet yang ikut kejuaraan di luar daerah. 

"‎Kami meminta KONI mau memfasilitasi kami agar pelatih Percasi diganti. Sebab, sering meminta uang untuk biaya pengiriman atlet yang ikut kompetisi. Selain itu uang pembinaan atlet yang menang kompetisi juga tidak pernah diberikan kepada atlet yang bersangkutan," tutur salah satu dari orang tua atlet catur yang meminta tidak disebutkan namanya.

Menanggapi hal ini, Sekretaris KONI Pacitan Heri Praptono merasa berterima kasih atas laporan tertulis yang diberikan orang tua.

"‎Kami menerima dengan terbuka surat laporan ini. Selanjutnya kami pun tidak akan sepihak dalam menyelesaikan masalah. Akan kami kofirmasi semua pihak yang ada di Percasi dan harapannya semua bisa duduk bersama," ujar Heri pada pewarta.

Di tempat terpisah, pelatih sekolah catur Percasi Pacitan Resi Aji, saat dikonfirmasi menegaskan justru dirinya yang selama ini banyak dirugikan.

"Saya sudah mendidik dan membuat pintar anak mereka, tapi malah dituduh yang tidak jelas. Saya ada saksi, anak-anak sendiri yang menerima uang pembinaan. Kok katanya tidak dikasih. Saya sudah latih mereka tanpa dibayar, malah dilaporkan. Saya bisa tuntut balik mereka," ancamnya.

Polemik masalah orang tua atlet dan pelatih catur ini sudah berlangsung kurun waktu satu tahun terakhir. Pihak Percasi sendiri sudah pernah mengumpulkan orang tua atlet tersebut, namun usaha itu menemui jalan buntu hingga akhirnya mereka membuat surat tertulis yang ditujukan kepada Ketua KONI‎. (pct1/yun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO