Golkar Minta DPRD Gresik Usut Proyek Landmark dari CSR Wilmar

Golkar Minta DPRD Gresik Usut Proyek Landmark dari CSR Wilmar Bangunan Landmark di Bundaran perempatan Sentolang. foto: syuhud/ bangsaonline

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Simpang siur nilai proyek Landmark di Bundaran Perempatan Sentolang Jalan Veteran Kecamatan Kebomas mendapat tanggapan dari partai Golkar. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Kabupaten Gresik meminta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) tak tutup mata atas persoalan proyek yang dananya berasal dari dana corporate social responsibility (CSR) PT. Wilmar Nabati Indonesia (WNI) tersebut.

"Belakangan ini yang hangat dipertanyakan masyarakat adalah besaran dana CSR tersebut, apakah Rp 4,2 miliar atau Rp 5 miliar. Kalau benar Rp 5 miliar, kemana selisih Rp 800 juta tersebut?," ujar Ketua DPD Golkar Gresik H. Ahmad Nurhamin pada BANGSAONLINE.com.

Menurut Nurhamim, CSR merupakan kewajiban perusahaan yang diberikan untuk kepentingan masyarakat. "CSR itu bisa dirupakan baik bentuk fasilitas umum seperti jalan, sarana ibadah, sarana pendidikan dan lainnya. Karena itu, pemberi CSR (perusahaan,red) harus jeli dalam memberikan CSR untuk kepentingan masyarakat, terlebih yang berada di sekitar perusahaan," papar dia.

"Apakah kebutuhan CSR warga sekitar PT. Wilmar sudah terpenuhi atau tidak? Sehingga PT. Wilmar harus merogoh kocek hingga Rp 4,2 miliar atau bahkan Rp 5 miliar hanya untuk pembangunan Landmark," terang mantan Wakil Ketua DPRD Gresik ini.

Terkait hal ini, Nurhamim juga meminta kepada Pemkab setempat agar selektif dalam mengalokasikandana CSR dari perusahaan. "Jujur selama ini saya awam (gak tahu,red) berapa perusahaan yang telah mengeluarkan CSR untuk kepentingan pemerintah. Terus CSR itu diperuntukkan untuk apa saja? Sudah berpihak kepada masyarakat atau belum?," jlentreh politikus asal Kebomas ini. (hud/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO