​Dinsos Kota Mojokerto Klaim Cover 500 BPNT Baru

​Dinsos Kota Mojokerto Klaim Cover 500 BPNT Baru Launching peluncuran program e-Warung Melati di Lingkungan Juritan, Kecamatan Prajuritkulon.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Jumlah penerima bantuan pangan nontunai () di Kota Mojokerto tahun 2018 ini melompat dratis. Kendati demikian, Dinas Sosial setempat mengklaim telah mengcover keseluruhan warga miskin penerima bantuan sembako dan bahan bakar berupa elpiji.

"Jumlah penerima tahun ini naik menjadi 2.000 KPM. Naik dari tahun lalu 1.500 orang. Semua orang miskin dapat tercover ," ujar Kepala Dinas Sosial Kota Mojokerto, Sri Mujiwati, Rabu (14/3).

Kepada wartawan usai launching peluncuran program e-Warung Melati di Lingkungan Juritan, Kecamatan Prajuritkulon, mantan dirut RSUD itu menguraikan dana yang cair tersebut merupakan bantuan bulan Januari-Februari. "Hari ini kita launching pencairan bulan Januari-Pebruari. Bulan depan baru yang Maret," tambahnya.

Di hadapan Kepala Cabang Bank Nasional Indonesia (BNI), Sri Mudjiwati mengungkapkan program tersebut bukan tanpa kendala. "Ada 594 KK belum keluar kartu dari BNI. Mungkin karena harus menunggu proses," cetusnya.

Launching program tersebut tidak dilakukan langsung Walikota Masud Yunus, namun diwakili Kepala Bappeko Harlistyati. Harlis menyatakan pihaknya akan mengupayakan tidak ada warga yang kelewatan program ini. "Kami upayakan menerima keseluruhan. Apabila ada yang belum, maka dapat mengajukannya segera hanya dengan membawa KTP dan KK," katanya.

Ia juga mengatakan pihaknya terus memverifikasi data penerima. "Jikalau ada yang meninggal dunia maka akan diberikan kepada ahli warisnya. Berbeda jika tidak ada ahli warisnya maka bantuan tentu akan distop," pungkasnya.

Dinsos sudah mengusulkan penambahan penerima di Kota Mojokerto, dan yang paling banyak pada penerima bantuan yang berasal dari APBD Kota Mojokerto. Kenaikan terutama usulan kuota dari non APBN, ini dilakukan sebagai langkah perlindungan sosial.

Jumlah penerima di Kota Mojokerto tahun 2017 mencapai 4.685 keluarga penerima manfaat. Penerima APBD sebanyak 1.500 yang kemudian diverifikasi menjadi 1.168 keluarga penerima manfaat.

Karena bantuan menggunakan nontunai, otomatis KPM harus membelanjakannya di E-Warong. Di tahun 2018 nanti jenis barang yang bisa dibeli KPM variannya juga akan ditambah, seperti beras, gula, telor. Sekarang yang sedang digodok yaitu berupa elpiji bagi warga miskin.

Adanya bantuan pangan nontunai bagi warga miskin ini dinilai lebih efektif memberikan perlindungan sosial bagi warga miskin. Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah warga miskin di Kota Mojokerto mengalami penurunan prosentase, sebelumnya 6 persen tahun ini menurun menjadi sekitar 5,3 persen. (yep/rd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO