Bea Siswa S-1 ke China Tak Cair, Alumni SMK Kesehatan Alyasini Merasa Tertipu

Bea Siswa S-1 ke China Tak Cair, Alumni SMK Kesehatan Alyasini Merasa Tertipu Ketua LSM Pasdewa Totok Roy. foto: SUPARDI/ BANGSAONLINE

PASURUAN, BANGSAONLINE.com – Sembilan alumni wali murid SMK Kesehatan Al Yasini mengadu ke LSM Pasdewa. Mereka merasa tertipu dengan janji Kepala Sekolah terkait adanya beasiswa S-1 ke China. Namun, hingga kini beasiswa yang dijanjikan tak pernah ada.

“Isi pengaduan, mereka merasa ditipu kepala sekolah. Modus penipuan diiming-iming mendapatkan beasiswa S-1 ke China. Setelah lolos seleksi, sembilan siswa ini kuliah kesehatan ke China,” ujar Ketua LSM Pasdewa Totok Roy.

Baca Juga: Bersama para Petani Milenial, Khofifah Panen Bunga Sedap Malam di Pasuruan

Kasus ini bermula ketika Kepala Sekolah SMK Kesehatan Al- Yasini memberi informasi mengadakan adanya tes beasiswa S-1 ke China. Ada 26 siswa alumni SMK Al-Yasini lulus tes dan berangkat ke China sejak 2016.

Setelah dua tahun kuliah, beasiswa sebesar Rp 24 juta tiap tahun yang dijanjikan tidak pernah cair. Beberapa orang tua siswa mulai kesulitan keuangan untuk membiayai anaknya kuliah di China.

“Belakangan ini, sembilan orang tua wali murid alumni SMK Kesehatan Al Yasini itu merasa cemas. Janji kepala sekolah soal beasiswa Rp 24 juta setiap tahun tidak direalisasi. Padahal mereka sangat mengharapkan itu,” ujar Totok.

Baca Juga: HUT ke-79, Kodim 0819 Pasuruan Gelar Lomba PBB Piala Panglima TNI Tingkat Pelajar se-Pasuruan Raya

Pada pertengahan tahun 2018, mereka kembali menanyakan beasiswa tersebut. Jawaban kepala sekolah sama, anggaran masih dipending.

“Pada tahun 2017 alasannya anggaran untuk kepentingan Pilkada, keperluan KPUD. Saat itu calon tunggal, Cabup Irsyad Yusuf dan Mujib Imron yang juga pendiri Yayasan Miftahul Ulum-SMK Kesehatan,” papar dia.

Dengan didampingi ketua LSM Pasdewa, para orang tua mendatangi Kasek SMK Kesehatan Al- Yasini, guna minta kejelasan dari program beasiswa yang diperoleh masing-masing siswa. Mereka juga tidak mendapatkan kepastian kapan pencairan. Saat itu hanya diberi tahu akan mendapatakan beasiswa Rp 24 juta selama tiga tahun. Namun hingga tahun kedua, beasiswa itu tidak pernah ada.

Baca Juga: Pemilik Kafe di Ruko Gempol 9 Keluhkan Pungutan Rp80 Ribu per Hari, Minta Pertanggungjawaban

Sayangnya, hingga berita ini ditulis, Kepala Sekolah SMK Kesehatan Al Yasini belum berhasil dikonfirmasi. (psr5/par/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Penuhi Air Bersih Warga, Pemdes Krandegan Sukseskan Program SPAM dari PUPR':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO