4 Tahun Mangkrak, PLTSa Lamongan jadi Bangunan Prestisius yang Mubadzir

4 Tahun Mangkrak, PLTSa Lamongan jadi Bangunan Prestisius yang Mubadzir Kondisi PLTSa di Desa Tambakrigadung, Kecamatan Tikung.

Kini pembangunan tempat peralatan atau mesin PLTSa hanya menjadi "monumen" sebuah bangunan mangkrak.

Padahal pembangunan PLTSa adalah bagian dari inovasi dan wujud nyata Lamongan sebagai Kota Adipura Kencana. Disebutkan, PLTSa itu memiliki berbagai kegunaan, bukan hanya sebagai penghasil tenaga listrik dari sampah. Namun juga sebagai pembuat pupuk dan bahkan uap hasil pembakarannya bisa digunakan untuk industri tahu tempe dan pemotongan ayam.

Dengan kapasitas produksi itu, dipastikan sampah yang masuk ke TPA sekitar 64 ton setiap harinya akan langsung habis diolah. Bahkan bisa kekurangan bahan baku sampah.

Lebih penting lagi, bukan hanya kemampuan PLTSa menghasilkan listrik namun fungsi ekologis yang demikian besar dari PLTS tersebut.

Dengan PLTSa, umur sanitary landfill di TPA bakal lebih panjang dari yang normalnya 8 tahun. Selain itu bakal menjadi solusi efektif bagi permasalahan sampah di Lamongan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lamongan, Moh. Fahrudin Ali Fikri dikonfirmasi BANGSAONLINE.com terkait mangkraknya PLTSa, enggan memberikan komentar dan mengarahkan warrtawan ke anak buahnya. "Jawabannya sangat teknis, tanya saja langsung ke Kabid saya, Bu Puji," ujarnya singkat, Kamis (31/1). (qom/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO