SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Angka diabetes di Jawa Timur terus meningkat. Hal tersebut membuat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk bergaya hidup sehat.
"Menekan Penyakit Tidak Menular (PTM) termasuk diabetes tidak cukup dari kesadaran diri saja, tetapi kesadaran kolektif yang dilakukan bersama-sama guna mengubah ke arah gaya hidup sehat," katanya, dalam Rakor Program Prioritas Pelayanan Kesehatan Provinsi Jawa Timur, di Surabaya, Jumat (12/04).
BACA JUGA:
- Pj Gubernur Jatim Resmikan Gedung Instalasi Rawat Jalan dan Penunjang Terpadu RSUD Husada Prima
- Maksimalkan Pelayanan, Pj Gubernur Jatim Resmikan Layanan Hematologi Onkologi Anak RSUD dr Soetomo
- DPRD Situbondo Sebut Pemkab Irasional soal Carut-Marut Honorer Nakes
- Stop Buang Air Besar Sembarangan, Pj Gubernur Jatim Ajak 8 Daerah Teken Komitmen Bersama
Lebih lanjut, dia mengatakan, gaya hidup sehat dapat dimulai ketika usia remaja. "Dalam usia itu, mereka sudah tahu pentingnya menjaga kesehatan, terutama kesehatan reproduksi, " ujarnya.
Kemudian, lanjutnya, antisipasi anemia dilakukan sejak remaja. Mengingat angka anemia di kalangan remaja cukup tinggi. "Selain memberikan tablet penambah darah, kami juga mengajak tanam Toga (tanaman obat keluarga, red) secara hidroponik di halaman rumah, " jelasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Kemenkes, penyakit diabetes meningkat sebanyak 157,1 persen, dari tahun 1990 hingga 2017. Sedangkan stroke 93,4 persen, dan jantung 113,9 persen di periode yang sama.
Di tempat yang sama, Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek mengakui angka diabetes di Jatim tinggi.