JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Hadratussyaikh Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yang juga pendiri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, merupakan ulama besar yang menjadi referensi ulama internasional. Hadratussyaikh banyak mencetak ulama besar di Jawa dan Luar Jawa serta dikenal alim dan hafal ribuan hadits. Hadratussyaikh juga dikenal sebagai ulama pengayom seluruh umat Islam dan tidak partisan.
Banyak santri dari berbagai penjuru nusantara dan dunia belajar mengaji kepada Hadratussyaikh di Tebuireng. Bahkan santri Hadratussyaikh tidak hanya terdiri dari unsur manusia, tapi juga makhluk halus yaitu jin. Karena itu Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari melarang santrinya di Tebuireng mengaji di bawah bedug masjid.
BACA JUGA:
- Usulkan Kiai Sholeh Darat Pahlawan Nasional, Guru Besar dan Kiai Semarang Sowan Kiai Asep
- Labu dan Cuka, Menu Kesukaan Rasulullah, Nabi Tak Pernah Mencela Makanan
- Gus Irfan, Cucu Hadratussyaikh, Pendiri Pesantren Tebuireng dan NU Lolos ke Senayan
- Tren Santri Belajar di Luar Negeri, Sekarang Peluang Makin Besar dan Tak Terbatas
“Kiai Hasyim pidato jangan ngaji di bawah bedug. Karena di bawah bedug itu ada rombongan jin dari Baghdad ikut mengaji,” kata KH Abdul Qoyyum Mansur saat menyampaikan Mauidhoh Hasanah pada acara Wisuda Takhassus dan Bin Nadhor Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, Selasa malam (30/4/2019).
“Jadi Kiai Hasyim itu maraji’ umat Islam dan ulama dunia,” kata Gus Qoyyum, panggilan KH. Abdul Qoyyum Mansur. Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur Lasem Rembang Jawa Tengah itu menegaskan bahwa jin ngaji kepada Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari itu fakta. “Ya, ini beneran,” tegas Gus Qoyyum di depan para wisudawan dan wali santri yang hadir di halaman Pesantren Tebuireng pada malam itu.
Dari mana Gus Qoyyum dapat info itu? “Dari abah saya yang dulu mondok di Tebuireng. Kamar abah saya itu dekat bedug,” kata Gus Qoyyum. Ayah Gus Qoyyum adalah KH Mansur Kholil, pendiri Pondok Pesantren An-Nur Lasem Rembang Jawa Tengah yang kini diasuh Gus Qoyyum.
(Para santri dan pembina santri serta pengurus Pesantren Tebuireng yang berprestasi dapat penghargaan. foto: bangsaonline.com)
Berita santri dari unsur jin di Tebuireng memang populer. Bahkan santri jin di Tebuireng itu tidak hanya pada era kepemimpinan Hadrassyaikh Hasyim Asy’ari. Tapi juga saat Tebuireng diasuh KH Abdul Wahid Hasyim, putra sulung Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari, santri jin di Tebuireng juga banyak.
“Tempat santri jin itu dulu ada di kamar atas yang bawahnya ada jeding (kamar mandi) itu,” ungkap KH Sueb Hasy, alumnus Pesantren Tebuireng yang dikenal banyak memelihara jin di kawasan Pucang Adi Surabaya. Kamar yang dimaksud adalah kamar di bagian belakang sebelah kanan masjid Tebuireng yang kini bagian bawahnya jadi tempat wudlu berdekatan dengan kamar tamu.
“Kalau mereka (jin) ramai, Kiai Wahid Hasyim biasanya datang menyuruh mereka diam. Mereka langsung diam,” tambah Kiai Sueb Hasy.
Kiai A Wahid Hasyim selain dikenal sebagai salah satu pendiri Republik Indonesia juga dikenal sebagai ulama alim yang pernah menjadi penerus Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari dalam memimpin pengajian Hadits Shahihul Bukhari dan Muslim. Bahkan Kiai A Wahid Hasyim inilah yang jadi “asisten” Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari. “Kalau Kiai Hasyim ada acara, Kiai Abdul Wahid Hasyim yang mengganti ngaji Shahih Bukhari dan Muslim,” tutur Gus Qoyyum.