Dinilai Melecehkan, Staf Bappeda Diusir Saat RDP di DPRD Jember

Dinilai Melecehkan, Staf Bappeda Diusir Saat RDP di DPRD Jember Salah seorang staf Bappeda Jember saat diminta meninggalkan RDP karena dinilai tidak berkompeten.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Tidak hadirnya beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Jember dalam rapat dengar pendapat (RDP) membahas ambruknya atap Pendopo Kantor Kecamatan Jenggawah membuat anggota dewan geram. Bahkan seorang staf dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jember diusir dari jalannya rapat saat masih dilakukan pembahasan oleh pimpinan sidang David Handoko Seto.

Pria yang juga Ketua Komisi C DPRD Jember ini tegas mengusir, karena keberadaan anggota staf Bappeda itu tidak berkaitan langsung dengan persoalan yang ada. Bahkan, dinilai melecehkan anggota dewan.

"Pengusiran ini dilakukan karena dia tidak berkompeten dalam rapat ini. Buat apa tugasnya hanya mencatat dan melaporkan kepada pimpinannya. Hal ini sangat saya sayangkan sekali," kata David saat dikonfirmasi usai rapat, Senin (9/12/2019).

Menurut legislator dari Nasdem ini, Kepala Bappeda Jember ini tidak pernah datang saat rapat di DPRD. "Ini sangat melecehkan sekali. Padahal pemerintahan itu ada eksekutif dan legislatif. Ada bupati ada DPRD. Kalau diundang rapat pembahasan tidak datang, maka itu pelecehan. Kita ini kan levelnya sama dengan bupati," tegasnya.

"Yang mewakili pun tidak pernah berkompeten. Nanti akan kami tegaskan, apa alasannya (kepala OPD yang bersangkutan) tidak hadir," sambungnya.

Diketahui dalam RDP tersebut, kepala OPD yang tidak hadir di antaranya Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemkab Jember, Kepala Bappeda Jember, dan Kepala Inspektorat. (jbr1/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO