YOGYAKARTA, BANGSAONLINE.com - Negara Republik Azerbaijan menjajaki kerja sama di sektor pariwisata dan infrastruktur dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Penjajakan tersebut ditandai dengan pertemuan antara Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Azerbaijan untuk Indonesia Jalal Mirzayev dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Yogyakarta, Rabu (18/12). Khofifah sedianya mau menemui di Gedung Grahadi. Tapi karena ketua umum Muslimat NU itu tengah menghadiri penganugerahan gelar Doktor (Honoris Causa) Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, maka pertemuan disepakati di Yogyakarta.
BACA JUGA:
- Pj Gubernur Jatim Bilang Begini saat Lantik 23 PPIH Embarkasi Surabaya
- Bahas Pemberlakuan UU HKPD dan Dampaknya di Sektor Pajak, Adhy Karyono Dorong BUMD Tingkatkan PAD
- Pesan Khofifah saat Halal Bihalal dengan 1.600 Guru se-Bakorwil Madiun
- Dinobatkan sebagai Tokoh Pengembangan Industri Halal, Khofifah: Jadi Penguat dan Penyemangat
Khofifah saat tatap muka mengatakan, bahwa poinnya Jatim terbuka untuk menjajaki peluang kerjasama dan investasi dengan berbagai negara, termasuk dengan Azerbaijan.
Terlebih, kata Khofifah, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi kawasan Jawa Timur telah ditandatangani, di mana banyak peluang kerja sama di berbagai sektor yang sangat prospektif dan menguntungkan. Dalam Perpres tersebut, sedikitnya terdapat 218 proyek strategis nasional dengan nilai investasi mencapai Rp 292,4 Trilliun.
"Peluangnya kerja sama masih sangat besar, mulai dari infrastruktur, pariwisata, industri maupun publik transportasi," paparnya.
Dalam pertemuan itu, Khofifah juga menawarkan kepada Azerbaijan yang juga mayoritas penduduknya beragama Islam untuk membuka rute wisata religi Umroh dari Surabaya-Mekkah-Madinah plus Azerbaijan.