Beberapa warga menggunakan sepeda motor mencoba mengejar Rudi. Sampai di Alun-alun Kota Kediri, mobil Rudi kembali menabrak sepeda motor. Dari kejadian ini, Rudi masih juga tak mau berhenti.
Tiba di Jalan Sultan Agung, jalan menuju ke rumahnya, mobil Rudi ganti menabrak trotoar dan akhirnya terhenti. Warga yang mengejar pun jadi jengkel dan meneriakinya begal. Tak ayal, Rudi pun jadi bulan-bulanan beberapa warga. Ada yang memukul dan pula yang menendang. Sebelum semakin babak belur, petugas yang datang langsung mengamankan Rudi dari amukan warga.
Kasatreskrim Polres Kediri Kota, AKP. I Gusti Agung, yang langsung datang ke TKP begitu mendapat laporan, menjelaskan bahwa Rudi bukanlah begal seperti teriakan warga.
"Awalnya adalah laka lantas, yaitu mobilnya menabrak sepeda motor di Ngaduwih, dikejar sampai Alun-alun Kota Kediri, nabrak sepeda motor lagi lanjut diteriaki begal," kata AKP I Gusti Agung, Jumat malam (8/5).
I Gusti Agung lalu mohon agar berita tersebut diluruskan, sebagai klarifikasi seperti yang viral di medsos, bahwa ini bukan begal, melainkan tabrak lari.
"Namun tindakan persekusi (main hakim sendiri) juga tidak dibenarkan. Semetara ini kami masih melakukan pengecekan dan olah TKP pertama di Ngadiluwih," pungkas perwira asal Pulau Dewata ini. (uji/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News