Nama Bupati Mojokerto Diabadikan Jadi Nama Jalan, Anggota Dewan: Itu Sarat Politik

Nama Bupati Mojokerto Diabadikan Jadi Nama Jalan, Anggota Dewan: Itu Sarat Politik Jalan menuju wisata air panas Padusan yang dinamai Jalan Mustofa Kamal Pasa di Desa Claket ,Pacet. (gunadhi/BangsaOnline)

MOJOKERTO (BangsaOnline) - Sikap Pemkab Mojokerto memberi nama ruas jalan di Desa Claket, Kecamatan Pacet menuju obyek wisata Padusan Pacet dengan nama Bupati Mustofa Kamal Pasa mengundang pertanyaan. Sebab, pada umumnya, nama jalan diambil dari nama pahlawan baik lokal maupun nasional.

Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Mojokerto, Mochamad Soleh menuturkan, kontroversi nama Jalan Mustofa Kamal Pasa (MKP) ini sarat dengan muatan politik menjelang Pemilu Bupati (Pilbup) tahun 2015 ini.

Baca Juga: Kembangkan Kasus Korupsi MKP, KPK Kembali Periksa Beberapa Staff Pemkab Mojokerto

"Ini masalah pencitraan jelang Pilbup tahun 2015," kata anggota Komisi C DPRD Kabupaten Mojokerto, Mochamad Soleh saat dikonfirmasi, Senin (12/1).

Meski demikian, menurut Soleh, seharusnya Pemkab tidak gegabah menentukan nama jalan. Apalagi mencatut nama bupati yang saat ini masih menjabat.

"Ya tak pantas lah. Harusnya ada konsultasi dengan tokoh masyarakat setempat, apakah masyarakat menghendaki atau tidak. Kalau masyarakat menghendaki ya tidak jadi masalah," tandas pria anggota dewan dari Partai NasDem ini.

Baca Juga: Warga Minta Pemindahan Kantor Pemkab Mojokerto Tidak Dijadikan Komoditas Politik

Nama Bupati Mustofa Kamal Pasa diabadikan menjadi nama jalan yang menghubungkan wisata air panas Padusan dengan Desa Claket. Jalan MKP ini dibangun untuk mengatasi kemacetan pada pintu masuk wisata air panas Padusan.

Pasalnya, pada momen liburan, kemacetan kendaraan mencapai 5 Km. Ruas Jalan sepanjang 4,6 Km ini dibangun berliku dan naik turun di lereng Gunung Welirang. Jika ditempuh dari wisata pemandian air panas Padusan, sepanjang sisi kiri jalan berupa jurang, sedangkan sisi kanan jalan berupa tebing yang di atasnya ditumbuhi hutan pinus.

Jalan berkonstruksi beton selebar 7 meter ini dibangun di atas lahan perhutani. Sayangnya, pembangunan belum sepenuhnya rampung. Pada sisi yang berbatasan dengan jurang, belum terpasang rambu-rambu peringatan maupun pembatas jalan.

Baca Juga: Bupati Mojokerto Bantah Rusak Alam Gunung Penanggungan

Selain itu, sejumlah jembatan di jalan ini juga belum dilakukan pelebaran. Sebelumnya dikabarkan, Jalan Mustofa Kamal Pasa (MKP) di Desa Claket, Kecamatan Pacet, Mojokerto bakal menjadi pintu masuk baru bagi wisatawan yang berkunjung ke wisata pemandian air panas Padusan.

Pertengahan tahun ini, jalan sepanjang 4,6 Km dengan anggaran sebesar Rp 14 miliar dari APBD setempat 2014 ini ditargetkan bisa dilalui pengunjung.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Mojokerto, Zainal Abidin mengatakan, apabila pembangunan Jalan Mustofa Kamal Pasa telah rampung, untuk memasuki wisata pemandian air panas Padusan, para wisatawan harus memutar ke Desa Claket. Pintu masuk ke air panas akan ditempatkan tak jauh setelah memasuki gapura Jalan MKP di Desa Claket.

Baca Juga: Pemkab Mojokerto Gelar Dzikir Taubatan Nasuha Bersama GP Ansor

"Jadi wisatawan harus naik ke Claket, kemudian turun melalui jalan ini. Pintu masuk ke wahana air panas juga melalui yang ada gapuranya," kata Zainal di kantornya.

Zainal menambahkan, Jalan MKP menjadi solusi untuk mengurai kemacetan di pintu masuk air panas Padusan pada musim liburan.

"Setiap tahun baru dan lebaran selalu macet. Kendaraan endak bisa naik sampai 5 Km, ini harus diurai dengan menambah jalan ini," imbuhnya.

Baca Juga: Bupati Mojokerto Siap Renovasi Seluruh Gedung Sekolah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO