SUMENEP, BANGSAONLNE.com - Carut marut pendistribusian BBM untuk PLN di wilayah kepulauan Kabupaten Sumenep, mendapat atensi serius dari Pemerhati Kebijakan Publik Sumenep, Hery Zhamaon.
Hery menganggap kebijakan PLN mengalihkan distribusi BBM dari menggunakan perahu kecil ke kapal tanker tidak profesional, karena menimbulkan permasalahan baru.
BACA JUGA:
- Anggota Polres Sumenep Dipecat dengan Tidak Hormat Akibat Selingkuh dan Terlantarkan Keluarga
- 680 Orang di Sumenep Sudah Mendaftar Sebagai PPK
- Pemkab Sumenep Sediakan Angkutan Balik Gratis Warga Kepulauan Jalur Laut dan Darat
- Warga Sumenep Diduga Gelapkan Uang Pembelian Tanah Dosen asal Surabaya di Pamekasan
"Yang terjadi sekarang ini, banyak masyarakat yang dirugikan. Mestinya PLN jauh sebelumnya sudah melakukan langkah-langkah dan kajian perencanaan yang matang dan mempertimbangkan tentang letak geografis di masing-masing pulau," ujarnya, Minggu (19/7/2020).
Dia menilai PLN terlalu prematur melakukan pengalihan distribusi BBM dengan menggunakan kapal tanker. "Mestinya PLN tidak perlu terburu-buru beralih dengan menggunakan kapal tanker yang ujung-ujungnya merugikan masyarakat, khususnya masyarakat kepulauan yang merasakan dampak pemadaman," katanya.
"Jika sudah terjadi seperti ini, baru PLN akan melakukan evaluasi," kritiknya.
Sementara itu, Manajer PLN wilayah Sumenep, Agus Widodo, menjelaskan kendala distribusi BBM ke kepulauan adalah adanya peralihan dari transportir lama ke transportir baru. Sehingga masih membutuhkan perbaikan-perbaikan dan evaluasi secara komprehensif.