Warga Keluhkan Bau Busuk di TPA Tambakrigadung Lamongan

Warga Keluhkan Bau Busuk di TPA Tambakrigadung Lamongan Bupati Lamongan mendapat penjelasan soal mesin pemilah sampah. Haris/BangsaOnline

LAMONGAN (BangsaOnline) - Warga Perum. Graha Indah Kecamatan Tikung Lamongan mengeluhkan keluarnya bau busuk yang diduga berasal dari Tempat Pembuangan Akhir ( TPA) yang ada di Desa Tambakrigadung.

Jirin (35) warga Perumahan Graha Indah mengaku bau busuk tersebut sudah lama muncul.

"Dulu sempat tidak tercium baunya, tetapi kalau sekarang jelang antara Magrib sampai Isya minta ampun baunya," ungkapnya.

Bau tak sedap ini keluar dari tempat pembuangan sampah yang hanya berjarak 1km dari lokasi perumahan.

"Baunya minta ampun mas, kita yang jaraknya 1 km saja sangat busuk apalagi yang jaraknya hanya 200 meter. Apalagi kalau angin bertiup dari arah Selatan ke Utara, maka bau yang berasal dari timbunan sampah akan langsung tercium," imbuhnya.

Munculnya bau busuk juga dirasakan, Martono (40), warga Desa Tambakrigadung yang membenarkan soal bau busuk dari tempat pembuangan sampah ini.

"Baunya sangat busuk, dan sangat mengganggu", ungkapnya.

Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Lamongan, Sukiman yang dikonfirmasi menyatakan, munculnya bau busuk dikarenakan proses pengolahan sampah yang masih menggunakan semi sanitary landfill atau menimbun tumpukan sampah dengan tanah dalam periode tertentu. Namun Sukiman menekankan bahwa yang menimbulkan bau adalah ketika proses penggalian lahan yang akan digunakan untuk menimbun sampah tersebut.

"Sistem ini yang diterapkan di TPA Tambakrigadung, jadi kalau ada sampah maka akan ditimbun disuatu lokasi. Jika tanah yang dipakai akan di timbun dengan sampah maka tanahnya akan digali, diproses penggalian inilah biasanya bau busuk keluar," jelasnya.

Sukiman berharap bahwa kedepannya proses penanganan sampah akan dilakukan dengan memanfaatkan daur ulang sampah dan lindi (semacam cairan yang keluar dari sampah).

Sedangkan untuk pemilahan sampah untuk dipakai kompos/pupuk organik dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) dengan memanfaatkan sampah plastik sebagai bahan bakar yang dipakai untuk pembangkit listrik meski baru dimanfaatkan bagi sekeliling TPA.

"Kedepannya akan terus saya maksimalkan sehingga masyarakat sekitar TPA akan merasakannya pula", tandasnya

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO