Di antaranya dengan memperkuat gerakan Bangga Buatan Indonesia. Selain itu, antara satu OPD dengan yang lainnya dapat membangun kolaborasi seperti business matching antara Disperindag, Dinas Koperasi UMKM, Dinas Pertanian dan Peternakan.
“Di era yang penuh dengan perubahan yang sangat cepat ini, ASN dituntut untuk mampu cepat beradaptasi terutama soal teknologi. Sebagai contoh di masa seperti ini seringlah mengikuti Webinar, sehingga setiap program harus berbasis data scientific dan melibatkan scientist,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Khofifah kembali mengutip pesan dari Prof. Rhenald Kasali saat Raker Keselarasan Tatanan Baru Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial beberapa waktu lalu, bahwa saat ini dibutuhkan narasi yang membangun optimisme, persaudaraan, dan memberikan kekuatan untuk terus melaju ke depan.
“Kalau kita menyampaikan sesuatu yang positif, maka yang terbangun adalah optimisme. Kalau kita menarasikan sesuatu yang destruktif maka yang muncul adalah negatif,” katanya.
Untuk itu, ia mengajak para ASN untuk menyampikan narasi tersebut melalui status aplikasi pesan singkat maupun media sosial yang dimiliki, terlebih saat ini menjelang HUT ke-75 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus nanti.
“Sampaikan pesan-pesan nasionalisme, sampaikan pesan-pesan heroisme. Kebetulan kita berada di kota pahlawan, ini menjadi pendorong kita hari ini untuk terus bersemangat, bekerja lebih baik, lebih keras, lebih profesional dan lebih sistemik lagi,” katanya.
Di akhir, Khofifah kembali mengingatkan ASN untuk menjaga netralitas. Apalagi, 9 Desemner mendatang 19 kab/kota di Jatim akan melaksanakan pilkada serentak.
“Jaga netralitas ASN, jaga marwah Pemprov Jawa Timur, bangun demokrasi secara berkualitas,” katanya. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News