GRESIK, BANGSAONLINE.com - Adanya pegawai negeri sipil (PNS) termasuk Bupati Gresik Sambari Halim Radianto yang terpapar Covid-19, membuat para PNS di lingkup Kantor Pemkab Gresik ketakutan untuk ngantor. Di sisi lain, Pemkab Gresik tetap mewajibkan para pegawai untuk ngantor. Hingga kini belum ada kebijakan terkait work from home (WFH).
"Kami selalu was-was kalau ngantor," akui salah satu PNS yang berdinas di lingkup Kantor Pemkab Gresik kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (30/12/2020).
BACA JUGA:
- Rekom Mendagri Turun, Hari ini Bupati Gresik Lantik Ulang 143 Pejabat
- Dianggap Langgar SE Kemendagri, Pemkab Gresik Tunggu Keputusan soal Keabsahan Mutasi 147 Pejabat
- Bupati dan Wabup Gresik Bagikan Ratusan Paket Sembako untuk Sopir Angkutan Umum
- Pemkab Gresik Tegaskan Tak Beri Pendampingan Hukum untuk Tersangka Korupsi Hibah UMKM
Saking takutnya, untuk sekadar ngobrol dengan PNS lain pun dirinya tak berani. "Jadi, kami tak tenang bekerja," ungkapnya.
Dia berharap Pemkab Gresik juga memberlakukan WFH seperti pemkab/pemkot lain di saat ada pegawai yang positif Covid-19.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Gresik drg. Syaifudin Ghozali mengatakan, pihaknya telah memberlakukan kebijakan ketat di Kantor Pemkab Gresik setelah ada pegawai di tiga organisasi perangkat daerah (OPD) yang terpapar Covid-19. Bahkan tiga OPD itu juga sudah di-lockdown.
"Setiap hari satgas melakukan penyemprotan disinfektan di ruang-ruang OPD di lingkup Kantor Pemkab Gresik mulai lantai I hingga III. Terus kami semprot disinfektan," katanya.
Terkait usulan sejumlah PNS agar Pemkab Gresik memberlakukan WFH, Ghozali menjelaskan bahwa hal itu menjadi wewenang BKD (Badan Kepegawaian Daerah). "Jadi, kerja PNS dibuat bergiliran dengan WFH menjadi wewenang BKD," pungkasnya. (hud/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News