BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com – Libur Paskah yang menyambung pada libur Sabtu dan Minggu ternyata meningkatkan okupansi hotel di Banyuwangi. Banyak orang berlibur ke kabupaten yang dipimpin bupati baru, Ipuk Fiestindani itu.
Novia Carera, Public Relations Aston Banyuwangi Hotel and Conference Center menuturkan bahwa ada kenaikan okupansi sekitar 15%. Menurut dia, tingkat huniannya sekitar 40%. Padahal di hari biasa hanya 25%. “Alhamdulillah,” kata Novia Carera kepada wartawan di Banyuwangi, Ahad (4/4/2021)
BACA JUGA:
- Tak Terima Rumahnya Jadi Tempat Parkir, Warga Banyuwangi Bacok Tetangganya saat Tahlilan
- Usai Makan Korban Jiwa WNA China, Spot Foto Kawah Ijen Banyuwangi Ditutup
- Diduga Jadi Korban Pengeroyokan, Seorang Pesilat di Banyuwangi Meninggal Dunia
- WNA asal China Tewas, Usai Terpeleset ke Jurang Kawah Ijen Banyuwangi
Namun, tutur Novia, jika dibandingkan sebelum pandemi tingkat okupansi long weekend paskah tersebut mengalami penurunan. Menurut dia, penurunan okupansi itu karena beberapa faktor. Di antaranya masyarakat khawatir risiko kesehatan dan biaya perjalanan yang lebih meningkat. Karena harus tes kesehatan jika bepergian ke luar kota.
"Kalau sebelum pandemi orang bebas bepergian,” katanya.
Novia meyakinkan publik bahwa Aston Banyuwangi Hotel and Conference Center telah bersertifikat CHSE dari Kemenparekraf RI. ”Para tamu tidak perlu khawatir protokol kesehatan,” katanya sembari berharap Covid-19 segera berakhir. (guh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News